7 Pendaki Gunung di Skotlandia Tersambar Petir, 1 Orang Tewas

Tujuh orang di Na Gruagaichean, sebuah gunung dekat Ben Nevis di barat laut Skotlandia tersambar petir.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 09 Jun 2019, 12:34 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2019, 12:34 WIB
Ilustrasi petir (iStock)
Ilustrasi petir (iStock)

Liputan6.com, Lochaber - Sebanyak tujuh orang pendaki di Na Gruagaichean, sebuah gunung dekat Ben Nevis di Skotlandia barat laut tersambar petir pada Sabtu 8 Juni 2019.

"Mereka semua diterbangkan ke Fort William, tetapi wanita berusia 55 tahun meninggal akibat cedera yang dialaminya," kata Polisi Skotlandia seperti dikutip dari BBC, Minggu (9/6/2019).

Wanita lain yang tersambar petir dalam kelompok itu dilaporkan dalam kondisi stabil di Rumah Sakit Belford, Fort William.

Kerabat wanita yang meninggal kabarnya telah diberitahu pihak berwenang.

Laporan polisi atas kejadian itu akan diserahkan ke Procurator Fiscal, layanan Skotlandia yang menyelidiki kasus kematian yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut.

Helikopter HM Coastguard, Tim Penyelamat Gunung Glencoe dan layanan Ambulans Udara Skotlandia semuanya membantu upaya penyelamatan korban tersambar petir.

"Kami berterima kasih atas tanggapan yang cepat dan profesional dari agen mitra terhadap insiden tragis ini, dan menawarkan belasungkawa kami kepada keluarga wanita itu," ujar Isla Campbell.

Ini yang Terjadi Jika Tubuh Anda Tersambar Petir

Ilustrasi penangkal petir (iStock)
Ilustrasi penangkal petir (iStock)

Fenomena alam berupa petir di langit memang terlihat fantastis, bahkan tak sedikit yang merasa ngeri melihatnya. Tapi pernahkan Anda berpikir bagaimana jika tersambar?

Mereka yang tetap hidup setelah tersambar petir harus hadapi banyak masalah kesehatan berat. Peristiwa alam saat 100 juta Volt menerjang tubuh, bukan sekedar pengalaman tak terlupakan.

Momen sambaran petir hanya berlangsung beberapa milidetik, jika menerjang tubuh manusia. Setelah itu segalanya berubah total. Saat fenomena terjadi temperatur bisa mencapai hingga 50.000 derajat Celsius. Itu sama panasnya seperti di permukaan Matahari.

Jika petir menyambar dan gemuruh terdengar di langit, bagi banyak orang itu ibaratnya pertunjukan alam mengagumkan. Untuk sebagian orang itu menyulut panik, terutama bagi mereka yang pernah jadi korban sambaran petir.

"Mereka kerap menderita gangguan stres pasca trauma. Tersambar petir adalah peristiwa yang tidak pernah mereka duga," sehingga sepenuhnya mengubah hidup. Demikian dikatakan Profesor Berthold Schalke dari Klinik Neurologi Universitas Regensburg, seperti dikutip dari DW.

Sejak beberapa tahun lalu, ia merawat korban sambaran petir.

 

Tubuh Terbakar Parah

Ilustrasi petir
Petir adalah lecutan yang terjadi ketika ada muatan listrik berkekuatan besar berhimpun dalam awan-awan di langit. (Sumber Pixabay)

Ia menjelaskan, aliran listrik tegangan tinggi dari petir bisa menyebar di permukaan tubuh. Itu menyebabkan luka bakar parah. Seorang pasiennya tersambar petir ketika mengenakan kalung emas. Akibat petir, kalung yang dikenakan sepenuhnya menguap dan meninggalkan luka bakar di kulitnya.

Kadar luka bakar sama seperti jika terkena uap panas. Shalke juga menjelaskan, kunci yang ditempatkan di saku baju juga bisa jadi potensi bahaya, karena bisa terbakar dan terbenam ke dalam kulit. Sebagian besar korban sambaran petir biasanya tewas.

"Berbagai faktor menentukan, apakah aliran listrik hanya menyebar di permukaan kulit, atau mengalir ke dalam tubuh," demikian papar Thomas Raphael dari Ikatan Teknik Elektro, Elektronik dan Teknik Informasi (VDE).

Listrik bisa memasuki tubuh melalui kepala. Listrik mencari jalan, misalnya lewat telinga, lubang hidung, mulut dan mata. Dari sana listrik mengalir ke tulang belakang.

"Ada juga korban sambaran petir yang langsung terjatuh, dan jantungnya berhenti berdetak", ujar Berthold Shalke. Ahli syaraf itu percaya, banyak korban yang sebenarnya bisa tertolong jika segera mendapat pertolongan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya