Liputan6.com, Jakarta - Benda angkasa seperti asteroid memang sering berkunjung ke Bumi. Objek antariksa itu pernah dilaporkan melintas dekat Bumi pada Sabtu, 25 Mei 2019 lalu pukul 19.05 Eastern Daylight Time (EDT) atau 26 Mei 06.00 Waktu Indonesia Barat. NASA melaporkan bahwa asteroid yang dimaksud dikenal dengan nama klasifikasi 1999 KW4.
Jarak asteroid 1994 KW4 denngan Bumi saat itu sekitar 5.182.015 km. Jangkauan itu masih dinilai terlalu jauh sehingga tidak menimbulkan ancaman, menurut Livescience dikutip Senin (10/6/2019).
Advertisement
Baca Juga
Siapa sangka, ternyata peristiwa serupa akan terjadi kembali pada September ini. Bukan sekedar melintas, asteroid dengan nama klasifikasi 2006 QV89 memiliki "kemungkinan untuk menghantam Bumi" sekitar dua bulan lagi, menurut badan antariksa Eropa (ESA). Berikut lima hal tentang kunjungan benda angkasa tersebut yang perlu diketahui.
Asteroid Bernama 2006 QV89
Asteroid yang akan berkunjung ke Bumi pada September mendatang dikenal dengan nama 2006 QV89.
Seperti namanya, asteroid 2006 QV89 ditemukan pada 29 Agustus 2006. Benda antariksa itu ditemukan oleh Catalina Sky Survey, sebuah organisasi yang berbasis di sebuah observatorium dekat Tucson, Arizona.
Asteroid itu sebenarnya adalah pengunjung yang cukup sering mampir ke dekat planet kita. Setelah terbang pada 2019, objek tersebut diperkirakan akan kembali 'menengok' Bumi pada 2032, 2045 dan 2062, ESA memperkirakan.
Advertisement
Kapan Tanggal Tepatnya?
Batuan angkasa luar bernama 2006 QV89 itu diperkirakan akan meluncur ke Bumi pada 9 September 2019. Asteroid itu diklasifikasikan sebagai benda-benda angkasa luar yang bisa bertabrakan dengan planet kehidupan menurut European Space Agency.
Dari 10 benda antariksa yang terdapat dalam daftar, asteroid 2006 QV89 berada pada peringkat ke-empat sebagai objek yang bisa menghantam bumi. Daftar yang dimaksud secara berkala diperbarui, terakhir pada Kamis 6 Juni 2019.
Diameter Asteroid
Jangan dibayangkan asteroid yang akan berkunjung pada September nanti sebesar apa yang membunuh dinosaurus pada 66 juta tahun silam. Mengingat, 2006 QV89 yang berpotensi meluncur ke Bumi itu hanya berdiameter 40 meter. Adapun asteroid pembunuh dinosaurus memiliki panjang berkali-kali lipat lebih besar, yakni 10 kilometer.
Ukuran asteroid 2006 QV89 juga lebih masih lebih kecil jika dibandingkan objek serupa yang sempat diprediksi akan meluncur ke Bumi pada 20 Mei lalu.
Saat itu, asteroid bernama JB1 yang memiliki ukuran 1.280 kaki atau 390 meter. NASA saat itu melaporkan batu antariksa itu menuju Bumi dengan lintasan Close Approach atau "Pendekatan Dekat".
Asteroid JB1 adalah "Near-Earth Object" (NEO) jenis-Apollo. Sebagai informasi, NEO adalah semua asteroid dan komet yang berada di orbit matahari pada jarak 1,3 unit astronomi (au).
Advertisement
Benarkah Akan Menghantam?
Menurut pantauan ESA terhadap rute asteroid, batuan antariksa itu memiliki kemungkinan sangat kecil untuk meluncur ke Bumi. Menurut pemodelan ESA, 2006 QV89 kemungkinan akan sedekat 6,7 juta km dengan planet kita.
Jarak itu relatif jauh, mengingat Bulan saja yang berstatus sebagai satelit alami Bumi berada sejauh 384.400 kilometer dari planet tempat kita hidup.
Adapun kemungkinan akan menghantam berada pada angka 1: 7.299, kata ESA.