Seperti Pemimpin Tunisia, Ini 5 Presiden yang Meninggal Saat Masih Menjabat

Pemerintah Tunisia juga menyatakan tujuh hari atau sepekan masa berkabung setelah kematian Beji Caid Essebsi, pemimpin negara pertama yang terpilih secara demokratis.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 27 Jul 2019, 18:35 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2019, 18:35 WIB
Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi
Foto pada 30 Oktober 2018 memperlihatkan Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi saat berkunjung ke Istana Kepresidenan Bellevue di Berlin. Presiden tertua di dunia ini meninggal dunia di usia 92 tahun pada Kamis (25/7/2019). (FETHI BELAID/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Bertepatan dengan Hari Republik Tunisia pada 25 Juli 2019, sang presiden meninggal dunia. Beji Caid Essebsi wafat pada usia 92 tahun di rumah sakit militer Tunis.

"Pada Kamis pagi, Presiden Republik meninggal di rumah sakit militer di Tunis ... Upacara pemakaman akan diumumkan kemudian," kata kantor presiden dalam pernyataannya seperti dikutip dari New Straits Time.

Pemerintah Tunisia juga menyatakan tujuh hari atau sepekan masa berkabung setelah kematian Beji Caid Essebsi, pemimpin negara pertama yang terpilih secara demokratis.

Meninggalnya Beji Caid Essebsi menambah daftar presiden sejumlah negara di dunia yang menghembuskan napas terakhir selama masa menjabat. Seperti dikutip dari berbagai sumber, Sabtu (27/7/2019) berikut 5 presiden yang meninggal saat masih menjabat:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Abraham Lincoln - Presiden Amerika Serikat

Abraham Lincoln (Wikimedia Commons)
Abraham Lincoln (Wikimedia Commons)

Presiden ke-16 Negeri Paman Sam, Abraham Lincoln, tewas ditembak oleh aktor panggung ternama dan pendukung Konfederasi, John Wilkes Booth, di Ford's Theater, Washington DC. Ia juga menjadi otak di balik rencana pembunuhan.

Seperti dikutip dari History.com, insiden itu terjadi hanya berselang lima hari, setelah Jenderal Konfederasi, Robert E. Lee, dan pasukannya menyerah kepada Letnan Jenderal Ulysses S. Grant dan Tentara Potomac di Gedung Pengadilan Appomatox, Virginia.

Kala itu, banyak yang menganggap serangan terhadap Presiden Lincoln sebagai bagian dari konspirasi besar untuk membangkitkan Konfederasi.

Ada tiga nama yang disebut sebagai konspirator Booth yaitu Lewis Powell, David Herold dan George Atzerodt.


2. John F Kennedy - Presiden Amerika Serikat

John F Kennedy
John F Kennedy (John Vachon/LOOK Magazine/Library of Congress).

John F Kennedy tak pernah menyangka, Jumat 22 November 1963 pukul 12.30 waktu Dallas, Texas akan menjadi saat terakhirnya.

Dari mobil kap terbuka yang membawanya, Presiden Amerika Serikat itu sibuk melambaikan tangannya, tersenyum lebar ke arah warga yang berkerumun menyambutnya. Sesekali ia mengelap keringat yang mengucur di dahi.

Lalu terjadilah tragedi itu. Tiga peluru -- ada yang bilang 4 -- menerjang tenggorokan dan kepala Kennedy. Yang pertama mengenai bagian tenggorokan.

Lee Harvey Oswald menjadi satu-satunya tersangka. Dua hari setelah ia ditangkap polisi, mantan anggota US Marine yang membelot ke Uni Soviet itu ditembak mati oleh Jack Ruby saat digiring ke tahanan. Dalam siaran langsung yang ditayangkan televisi.

Ia tewas sebelum sempat membeberkan apa sebenarnya yang terjadi pada hari itu.


3. Michael Sata - Presiden Zambia

Presiden Zambia yang Dijuluki 'King Cobra' Tutup Usia di London
Presiden Michael Sata hijrah dari Zambia awal bulan ini untuk berobat ke London. Ia menghembuskan napas terakhir pada usia 77 tahun,

Michael Sata adalah presiden Afrika terbaru yang meninggal saat menjabat. Dia meninggal pada usia 77 karena penyakit yang tidak diungkapkan di Inggris pada tanggal 28 Oktober 2014.

Setelah pemilihannya pada tahun 2011, rumor tentang kesehatannya yang gagal menyebar ke seluruh Zambia. Ketidakhadirannya yang terus-menerus pada fungsi-fungsi utama negara menimbulkan kekhawatiran tentang kesejahteraannya, meskipun juru bicaranya mengatakan kesehatannya baik.


4. John Atta Mills - Presiden Ghana

img_presiden-ghana.jpg
Presiden Ghana John Evans Atta Mills (tengah) saat mengunjungi sesi latihan timnas Ghana di Loftus Versfeld Stadium, Pretoria, 12 Juni 2010. AFP PHOTO / JUNG YEON-JE

Pada tahun 2012, John Atta Mills, Presiden Ghana, meninggal di negara asalnya karena kanker dan stroke pada usia 68 tahun.

Ia memenangkan pemilihan presiden pada 2008 dan baru menjabat selama tiga tahun.

Sebagai presiden, ia melembagakan sejumlah reformasi ekonomi dan sosial berjangkauan luas yang membuatnya mendapatkan pujian baik lokal maupun internasional.


5. Bingu wa Mutharika - Presiden Malawi

Bingu wa Mutharika, Presiden Malawi (AFP)
Bingu wa Mutharika, Presiden Malawi (AFP)

Presiden lain yang meninggal pada tahun 2012 adalah Bingu wa Mutharika, Presiden Malawi.

Ia menderita serangan jantung pada April dan meninggal dua hari kemudian pada usia 78 tahun.

Masa jabatannya delapan tahun dan ia meraih sukses luas dengan kebijakan pangan dan pertaniannya. Reputasinya rusak oleh protes publik yang meluas atas pembelian jet kepresidenan senilai US$ 14 juta (13,2 juta euro).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya