Liputan6.com, Jakarta - Pemadaman listrik massal yang terjadi di Jabodetabek serta sebagian wilayah Jawa Barat pada Minggu 4 Agustus, mempengaruhi aktivitas jutaan masyarakat yang terkena imbasnya.
Banyak kerugian yang diakibatkan terputusnya aliran listrik dalam kejadian ini, baik kerugian yang dialami masyarakat juga kerugian besar yang dialami pihak PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Baca Juga
Di beberapa Negara metropolitan lain, yang pernah mengalami padam listrik massal juga merasakan kerugian hingga membuat pejabat yang berkaitkan mengundurkan diri.
Advertisement
Dikutip dari berbagai sumber, Senin (5/8/2019), berikut beberapa pejabat yang mengundurkan diri karena insiden mati listrik:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Menteri Ekonomi Taiwan Mundur pada 2017
Menteri ekonomi Taiwan Chih-Kung Lee mengundurkan diri dikarenakan listrik padam masal yang melanda Negeri Formosa dan mempengaruhi jutaan masyarakatnya.
Dikutip dari Taiwannews, Menteri Ekonomi Taiwan Chih-kung Lee, yang kementeriannya mengatur soal listrik, mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut dan meminta maaf kepada publik.
Setelah meminta maaf, ia menyerahkan pengunduran dirinya kepada Perdana Menteri Lin Chuan. Setelah cabinet mengumumkan pengundurannya, Chih-Kung lee resmi tidak lagi menjabat sebagai Menteri Ekonomi Taiwan.
Advertisement
2. Menteri Urusan Listrik Venezuela Dicopot pada 2019
Presiden Republik Venezuela, Nicolas Maduro mengumumkan perubahan kabinetnya pada Kamis (6/6/2019). Ia menunjuk Professor Freddy Brito sebagai menteri urusan listrik, menggantikan Igor Gavida.
"Kami akan meneruskan untuk terus mengembangkan pengetahuan demi menyelesaikan masalah yang mempengaruhi masyarakat kita," ucap Brito setelah ia ditunjuk.
Gavida ditunjuk sebagai menteri urusan listrik pada awal April 2019. Namun dikarenakan pemadaman listrik yang memberikan pengaruh hingga ke persediaan makanan, air, transportasi, dan rumah sakit, Gavida harus digantikan.
Menurut Maduro, pemadaman ini bisa jadi terjadi karena sabotase dari pihak oposisi Venezuela, dikarenakan para ahli mengatakan bahwa hanya terjadi kesalahan yang tidak besar.
3. Mundurnya Menteri Ekonomi Korea Selatan pada 2011
Menteri Ekonomi Korea Selatan Choi Joong Kyung mengundurkan dirinya dari pemerintahan dikarenakan peristiwa pemadaman listrik secara nasional.
Pemadaman terjadi karena pembangkit listrik Negara, termasuk dengan reactor nuklir yang sementara dimatikan karena musim dingin. Hal ini berimbas mempengaruhi dua juta penduduk rumah tangga di Korea Selatan.
Dikutip dari Korea Times, Presiden Korean Selatan saat itu Lee Myung Bak menyetujui permintaan pengunduran diri Choi Joong Kyung, walaupun iya berberat hati menerimanya dikarenakan menurutnya jalan "tanggung jawab moral" yang dipilih Choi Joong Kyung bukan secara langsung tanggung jawab utamanya.
Reporter: Windy Febriana
Advertisement