Peringati 74 Tahun Tragedi Bom Atom Hiroshima, Warga Jepang Mengheningkan Cipta

Kota Hiroshima menggelar upacara peringatan pada pagi hari tepatnya pukul 8 waktu setempat, dan bertempat di Monumen Perdamaian Hiroshima

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Agu 2019, 12:31 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2019, 12:31 WIB
Bom Atom Hiroshima
Antrean orang-orang yang ingin berdoa untuk para korban bom atom di Hiroshima Peace Memorial Park, pusat kota Hiroshima, Selasa (5/8/2019). Pemerintah Jepang menggelar peringatan jatuhnya bom atom di Kota Hiroshoma 74 tahun lalu yang menandai berakhirnya Perang Dunia (PD) II. (JIJI PRESS / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Warga Jepang memperingati 74 tahun tragedi ledakan bom atom di Kota Hiroshima dan Nagasaki.

Di Kota Hiroshima, digelar upacara peringatan pada Selasa (6/8/2019) pukul 8.00 waktu setempat di Monumen Perdamaian Hiroshima. Perdana Menteri Shinzo Abe menghadiri serta memimpin upacara ini.

Sebanyak 319.186 nama para korban jiwa akan diletakkan ditugu peringatan untuk mengingat teragedi tersebut.

Pada pukul 8.15, bertepatan dengan waktu bom atom dijatuhkan 74 tahun silam, warga mengheningkan cipta untuk berdoa dan mengenang para korban.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Deklarasi Perdamaian Senjata Nuklir

Bom Atom Hiroshima
Orang-orang berdoa untuk para korban bom atom di Hiroshima Peace Memorial Park, pusat kota Hiroshima, Jepang, Selasa (5/8/2019). Pemerintah Jepang menggelar peringatan jatuhnya bom atom di Kota Hiroshoma 74 tahun lalu yang menandai berakhirnya Perang Dunia (PD) II. (JIJI PRESS / AFP)

Dilansir dari NHK, pada upacara peringatan ini Wali Kota Hiroshima Kazumi Matsui mendeklarasi himbauan perdamaian dengan mendesak pemerintahan utama Jepang (Shinzo Abe) untuk menandatangani perjanjian PBB mengenai larangan senjata nuklir, demi mencapai perdamaian dunia tanpa nuklir.

"saya meminta pemerintah utama, untuk menyetujui permintaan Hibakusha (korban selamat bom atom). Dimana untuk menandatangani surat perjanjian pelarangan senjata nuklir." sebut Matsui.

Permintaan ini dibuat dikarenakan Jepang belum ikut berjanji dalam pelarangan senjata nuklir, dan hal tersebut terjadi karena jepang masih menampung kurang lebih 50.000 tentara Amerika dan terlindungi oleh payung nuklir A.S.

 

Reporter: Windy Febriana

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya