AS Ingin Bernegosiasi Lagi dengan Korea Utara dalam Waktu Dekat

Amerika Serikat berharap dapat melanjutkan kembali pembicaraan denuklirisasi dengan Korea Utara dalam beberapa hari atau pekan mendatang.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Sep 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2019, 10:00 WIB
Bendera Korea Utara (AFP PHOTO)
Bendera Korea Utara (AFP PHOTO)

Liputan6.com, Washington DC - - Amerika Serikat berharap dapat melanjutkan kembali pembicaraan denuklirisasi dengan Korea Utara dalam beberapa hari atau pekan mendatang, kata Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, Minggu.

Perundingan yang bertujuan membongkar program rudal dan nuklir Pyongyang terhenti sejak kandasnya KTT kedua antara Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Hanoi Februari lalu.

Trump dan Kim kembali bertemu pada Juni di perbatasan antara Korea Utaradan Korea Selatan. Keduanya sepakat merajut kembali pembicaraan tersebut namun hingga kini masih belum terealisasi.

"Kami mengetahui Pimpinan Kim terus membuat komitmen untuk melakukan denuklirisasi. Kami berharap bahwa dalam beberapa hari atau mungkin pekan mendatang kami dapat kembali berunding dengan mereka. Itulah hasil terbaik," kata Pompeo saat tampil dalam program acara "This Week" di stasiun TV ABC, seperti dikutip dari Antara, Selasa (10/9/2019).

Korut menembakkan serentetan rudal jarak dekat dalam beberapa pekan terakhir, sebagai protes terhadap pelatihan militer gabungan antara Korsel dan AS, serta adopsi senjata baru, yang mempersulit dihidupkannya kembali pembicaraan antar dua pimpinan tersebut.

 

Simak video pilihan berikut:

Ketegangan Terbaru

Rudal jarak pendek Korea Utara diluncurkan pada 31 Juli 2019 (AFP Photo)
Rudal jarak pendek Korea Utara diluncurkan pada 31 Juli 2019 (AFP Photo)

Rencana itu datang ditengah ketegangan terbaru antara AS-Korut, dipicu oleh uji coba persenjataan terbaru yang dilakukan oleh Pyongyang pada Agustus 2019 ini. Uji coba dilaksanakan untuk merespons latihan militer gabungan antara AS - Korea Selatan di Semenanjung Korea pada bulan yang sama.

Rangkaian peristiwa itu bertolak-belakang dari apa yang telah disepakati oleh masing-masing pihak sejak pertemuan tingkat tinggi antar-Korea (Inter-Korea Summit) dan pertemuan tingkat tinggi AS - Korut (US-DPRK) sepanjang 2018 hingga awal 2019.

Dalam rangkaian pertemuan tersebut, ketiga pihak sepakat menahan diri dari melakukan tindakan yang bisa memicu eskalasi di semenanjung, seperti latihan gabungan militer Korea Selatan dan AS; serta uji coba rudal Korea Utara.

Menyikapi situasi terkini, Trump telah memberi sinyal untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan Korea Utara demi membahas sejumlah permasalahan yang dihadapi masing-masing negara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya