Liputan6.com, Jakarta Kisah Loch Ness atau Nessie, salah satu makhluk yang dianggap keramat di negara Skotlandia dan menghuni sebuah danau perairan dalam yang berada di Dataran Tinggi Skotlandia, menjadi berita paling populer di kanal Global Liputan6.com.
Artikel yang juga jadi sorotan adalah terkait dampak dari tiga asteroid yang melintas melewati planet Bumi.
Lalu berita paling banyak dibaca lainnya adalah mengenai penjelasan dan perbedaan antara asteroid, komet, serta meteor.
Advertisement
Berikut artikel lengkap Top 3 di kanal Global Liputan6.com edisi Rabu (11/9/2019).
Penulis: Hugo Dimas
1. Teka-Teki Makhluk Misterius di Loch Ness Skotlandia
Kepercayaan populer terhadap Nessie bervariasi, sejak isu ini pertama dibawa ke ranah publik dunia pada 1933. Bukti keberadaannya dianggap anekdotal, dengan beberapa foto yang juga disebut hoaks.
Monster Loch Ness disebut telah menghantui danau Skotlandia selama lebih dari 1.000 tahun -- setidaknya dalam imajinasi, menurut Live Science yang dikutip pada Senin (10/9/2019).
Advertisement
2. Tiga Asteroid Melintas, Bagaimana Dampaknya untuk Bumi?
Tiga asteroid dilaporkan meluncur melewati Bumi pada 9 September 2019 waktu setempat. Salah satu di antaranya berada sedekat 310.000 mil (500.000 kilometer) dari Bumi.
Asteroid 2019 QZ3 terbang pada pukul 06.49 Eastern Time (ET) atau 17.49 WIB. Asteroid 2019 RG2 mengikutinya, melintas sekitar pukul 15.13 ET atau 02.13 WIB (10 September dini hari), dan yang ketiga, asteroid 2019 QY4, melesat dekat Bumi pada jam 21.10 ET atau 08.10 WIB (10 September 2019), Live Science melaporkan, dikutip pada Senin (10/9/2019).
3. Perbedaan Asteroid, Komet, serta Meteor
Di tata surya kita ada miliaran, mungkin triliunan, objek yang mengorbit matahari. 'Penghuni' angkasa luar ini terlalu kecil untuk disebut planet, sehingga ada yang diberi nama komet, asteroid, meteoroid, meteor dan meteorit.
Dengan begitu banyak julukan, arti dari masing-masing nama tidak mudah diingat oleh awam. Sebelum menjelaskan lebih jauh, berikut definisi singkat dari benda-benda antariksa itu, seperti dikutip dari Live Science, Senin (10/9/2019).
Advertisement