Liputan6.com, Mesir - Pada Sabtu 19 Oktober, para arkeolog membuka dua peti mati dari 30 mumi yang ditemukan pada awal 2019 dengan perkiraan berusia 3.000 tahun.
Dikutip dari Upi pada Minggu (20/10/2019), Sekretaris Jenderal Dewan Tinggi Barang Antik Mesir, Mosafa Waziri mengatakan pada bulan April, jasad itu ditemukan secara tidak sengaja di bawah gundukan di belakang Asasif Necropolis di tepi barat sungai Nil di Lembah Para Raja. Penemuan itu terjadi saat para peneliti melakukan penggalian.
Pembukaan peti ini dilakukan saat upacara di Luxor yang terletak 409 mil selatan Kairo, peti mati itu berisikan mumi yang diawetkan. Terdapat 23 mumi laki-laki, lima perempuan, dan dua anak-anak. Yang dewasa punya kemungkinan besar mereka adalah pemuka agama.
Advertisement
"Penemuan ini adalah penemuan besar yang sangat penting, lebih dari 20 peti mati masih terlihat bagus dan tertutup. Penemuan ini juga mengungkapkan orang-orang mesir kuno yang menyimpan peti mati dalam dua tingkat," ujar Kementerian Antiquities dalam lamannya.
Pada konferensi pers, para arkeolog membuka dua peti mati untuk mengungkap mumi yang dibungkus kain - satu pria dan satu wanita. Sepotong tengkorak terlihat di antara masing-masing.
Jenis kelamin ditentukan oleh bentuk tangan mereka. Para wanita dimakamkan dengan tangan terbuka sementara tangan pria ditutup.
Â
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Simak Video Pilihan Berikut:
Peti Mati Tersebut Sangat Tua
Peti mati itu diyakini jauh lebih tua daripada kebanyakan makam di Asasif Necropolis di kota kuno Thebes Barat yang berasal dari Zaman Akhir, yang berakhir pada 332 SM.
"Misi itu telah memetakan sekitar 300 makam yang berasal dari abad ke-6 SM hingga abad ke-4 M, yang terletak di daerah sekitar Mausoleum Aga Khan, di Aswan West Bank," tulis para pejabat kementerian. "Para arkeolog Mesir telah menggali 25 makam di daerah itu dari 2015 hingga 2018."
Karena peti mati ini terkubur di pasir, mereka sepenuhnya utuh, bukannya dihancurkan oleh rayap.
Mereka akan ditampilkan di Museum Mesir Besar untuk dibuka di Giza dekat Kairo tahun depan.
Â
Reporter: Windy Febriana
Advertisement