Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kini sedang sibuk mengunjungi berbagai negara dengan kekuatan militer dominan. Oktober lalu, Prabowo berkunjung ke Amerika Serikat (AS), dan ia kini sedang bertolak ke China.
AS dan China sama-sama negara dengan militer dominan di wilayah masing-masing. Laporan Global Firepower 2019 menyatakan AS sebagai negara dengan militer terkuat di dunia, sementara China adalah terkuat nomor tiga di dunia sekaligus memimpin di benua Asia. Berita ini menjadi yang paling populer di kanal Global Liputan6.com.
Berita menarik lainnya datang dari kabar mengenai pesawat Sukhoi SU-35 yang rencananya dibeli dari Federasi Rusia, namun tak kunjung tiba di Republik Indonesia. Pihak Rusia pun curiga ada intervensi pihak ketiga yang berupaya mempengaruhi keputusan pembelian pesawat itu.
Advertisement
Dan berita ketiga yang juga tak kalah menarik datang dari kabar mengenai DPR Amerika Serikat (AS) yang akan terus melanjutkan proses pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Meski demikian, proses itu terancam gagal karena Senat dikuasai oleh senator dari partai penguasa.
Simak ketiga artikel menarik yang menjadi sorotan di kanal Global Liputan6.com edisi Kamis, 19 Desember 2019:
1. Punya Militer Terkuat Nomor 2 Dunia, Rusia Siap Sambut Lawatan Menhan Prabowo
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kini sedang sibuk mengunjungi berbagai negara dengan kekuatan militer dominan. Oktober lalu, Prabowo berkunjung ke Amerika Serikat (AS), dan ia kini sedang bertolak ke China.
AS dan China sama-sama negara dengan militer dominan di wilayah masing-masing. Laporan Global Firepower 2019 menyatakan AS sebagai negara dengan militer terkuat di dunia, sementara China adalah terkuat nomor tiga di dunia sekaligus memimpin di benua Asia.
Pada daftar itu, Federasi Rusia berada di peringkat dua. Ini berarti militer negara itu yang paling kuat di benua Eropa, bahkan lebih kuat dari China.
Advertisement
2. Amerika Serikat Ancam Indonesia agar Tak Beli Sukhoi Rusia?
Pesawat Sukhoi SU-35 yang rencananya dibeli dari Federasi Rusia tak kunjung tiba di Republik Indonesia. Pihak Rusia pun curiga ada intervensi pihak ketiga yang berupaya mempengaruhi keputusan pembelian pesawat itu.
Amerika Serikat (AS) diduga mencegah pembelian senjata dari Rusia lewat taktik pemberian sanksi. Beberapa negara pun sudah ditegur AS karena tertarik membeli senjata Rusia. Menurut pihak Rusia, hal tersebut adalah perkara bisnis karena AS juga menjual senjata.
"Seperti kasus Turki, kasus India, dan kasus China, Amerika Serikat mencoba mencegah negara-negara sahabat kami untuk bekerja sama dengan Rusia di ranah militer dan teknis," ujar Oleg V. Kopylov, Deputy Chief of Mission Kedutaan Besar Rusia untuk Republik Indonesia di Jakarta, Rabu (18/12/2019).
3. Menanti Voting Pemakzulan Presiden AS Donald Trump
DPR Amerika Serikat (AS) akan terus melanjutkan proses pemakzulan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Meski demikian, proses itu terancam gagal karena Senat dikuasai oleh senator dari partai penguasa.
Partai Demokrat sebagai oposisi dapat dengan mudah memuluskan rencana DPR untuk memakzulkan Trump, sebab partai mereka dominan di DPR. Pengambilan suara pun akan segera dilaksanakan di Capitol Hill, Washington, D.C., pada Rabu (18/12/2019).
Menurut AP News, anggota DPR AS akan mengambil suara pada pukul 09.00 pagi. Ketua DPR Nancy Pelosi pun bersikeras melanjutkan upaya pemakzulan karena menanggap Presiden Trump melanggar konstitusi.
Reporter: Jihan Fairuzzia
Advertisement