Ahli PBB Desak Penyelidikan Putra Mahkota Arab Saudi Diduga Retas Ponsel Bos Amazon

Tim ahli PBB mendesak penyelidikan atas tuduhan putra mahkota Arab Saudi meretas ponsel Jeff Bezos.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jan 2020, 14:31 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2020, 14:31 WIB
Jeff Bezos.
Jeff Bezos. (source: liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Smartphone milik orang terkaya di dunia sekaligus pendiri Amazon, Jeff Bezos, dikabarkan telah diretas karena adanya file video yang dikirim dari akun WhatsApp putra mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.

Peretasan ponsel dari pendiri Amazon itu berlangsung selama berbulan-bulan dan jumlah data yang dicuri mencapai puluhan GB.

Dilansir dari BBC, Kamis (23/1/2020), berdasarkan hasil dari sebuah analisis forensik 2019 tentang ponsel milik Jeff Bezos, peretasan ponselnya terjadi melalui file video MP4 yang dikirim dari WhatsApp yang digunakan secara pribadi oleh Mohammed bin Salman pada 1 Mei 2018.

Meski Kedutaan Besar Arab Saudi membantah masalah 'konyol' tersebut, pakar independen PBB Agnes Callamard, mengatakan bahwa "kemungkinan keterlibatan" pangeran mahkota tetap harus diselidiki. 

Mereka mengatakan, "Mohammed bin Salman juga harus diselidiki karena upaya yang dilakukan terus menerus, langsung, mengarah, dan bersifat pribadi untuk menargetkan lawan."

Hubungan antara Arab Saudi dan Jeff Bezos, yang juga pemilik Washington Post, telah memburuk setelah Jamal Khashoggi, seorang kritikus terkemuka pemerintah Saudi dan salah satu staf surat kabar, dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada 2018.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tanggapan Parah Ahli

Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman.
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman. (Source: AP Photo/Cliff Owen)

Callamard dan Kaye mengatakan, "Informasi yang kami terima menunjukkan kemungkinan keterlibatan putra mahkota dalam pengawasan Bezos, dalam upaya untuk mempengaruhi, jika tidak diam, Washington Post melaporkan Arab Saudi."

Dikatakan bahwa tuduhan itu memperkuat "laporan lain yang menunjuk pada pola pengawasan yang ditargetkan terhadap lawan yang dipersepsikan dan mereka yang memiliki kepentingan strategis yang lebih luas bagi pemerintah Saudi."

Para ahli mengaitkan kasus ini dengan pembunuhan Khashoggi, mengatakan telepon wartawan Washington Post tersebut telah diretas bersamaan dengan ponsel Bezos.

Mereka mengatakan telah terjadi "kampanye online besar-besaran dan rahasia terkait melawan Bezos dan Amazon, tampaknya menargetkan dia terutama sebagai pemilik Washington Post."

Pernyataan itu juga menyerukan "pengendalian ketat" terhadap pemasaran, penjualan, dan penggunaan spyware yang tidak dibatasi.

Bagaimana Peretasan Itu Tejadi?

Ilustrasi peretasan.
Ilustrasi peretasan. (Pixabay)

Analisis yang dikutip oleh para ahli mengatakan putra mahkota kemudian "mengirim pesan WhatsApp ke Mr Bezos ... di mana ia diduga mengungkapkan informasi pribadi dan rahasia terkait kehidupan Bezos."

Informasi pribadi kemudian tersebar ke tabloid Amerika, National Enquirer. Pada Februari 2019, Bezos menuduhnya melakukan "blackmail" setelah memuat teks pesan antara dia dan kekasihnya, mantan presenter televisi Fox, Lauren Sánchez.

Sebulan sebelumnya, dia dan istrinya yang menemani selama 25 tahun, MacKenzie Bezos, telah mengumumkan bahwa mereka berencana untuk bercerai setelah berpisah untuk waktu yang lama.

Akun Twitter dari kedutaan besar kerajaan Arab Saudi mengeluarkan penolakan langsung terkait dengan tuduhan terhadap putra mahkota.

"Kami meminta penyelidikan atas semua gugatan ini sehingga kami dapat mengeluarkan semua fakta," kata pihak kedutaan.

 

Reporter: Jihan Fairuzzia

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya