Presiden Xi Jinping Blusukan tapi Ogah Salaman Akibat Virus Corona

Presiden China Xi Jinping blusukan di Beijing, namun ogah salaman dengan warga.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 11 Feb 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2020, 13:00 WIB
Presiden Xi Jinping (AP)
Presiden Xi Jinping (AP)

Liputan6.com, Beijing - Presiden China Xi Jinping kembali tampil di publik untuk mengecek kesehatan masyarakat. Ia bahkan blusukan di Beijing dan membuat terkejut masyarakat yang melihat langsung pemimpin Partai Komunis China. 

Dilansir 7News, Selasa (11/2/2020), Xi Jinping ternyata ogah berjabat tangan akibat ada Virus Corona. Langkah tersebut merupakan antisipasi mencegah penyebaran Virus Corona yang bisa menular lewat kontak fisik.

"Mari jangan bersalaman dulu di saat khusus ini," canda Presiden Xi Jinping disambut tawa para pengunjung pasar. 

Presiden Xi Jinping juga sempat bertanya berapa harga belanjaan yang dibeli masyarakat. Terkait kondisi di Wuhan, Presiden Xi melakukan telekonferensi namun belum mengunjungi kota sumber Virus Corona itu.

Beberapa orang yang melihat kehadiran Presiden Xi dari jendela apartemen turut melambaikan tangan. Mereka semua, termasuk sang presiden, tampak memakai masker.

Berikut video yang dilansir People's Daily:

Kota-kota di China masih waspada terhadap penyebaran Virus Corona. Petugas terpantau melakukan disinfeksi massal di jalanan kota Wuhan dan ada pula petugas yang menggunakan loud speaker dan untuk menghimbau masyarakat agar tidak berkeliaran. 

Kasus di China sudah menembus 40 ribu pasien Virus Corona, tetapi tidak semua dari mereka berstatus kritis. Ada yang baru memiliki gejala ringan dan masih beraktivitas di dalam rumah sakit di Wuhan 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Korban Tewas Akibat Virus Corona di China Tembus 1.016 Orang

Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan jumlah kematian karena Virus Corona telah menembus angka 1.000 orang lebih. Hingga Selasa dini hari, total jumlah kematian pasien Virus Corona mencapai 1.016 orang setelah 108 orang meninggal dunia pada Senin 10 Februari.

Angka kematian ini merupakan jumlah harian tertinggi sejak wabah di Wuhan dimulai pada akhir 2019. Dari jumlah kematian baru, 103 dilaporkan berada di Provinsi Hubei, termasuk 67 di Wuhan.

Kasus infeksi baru juga dikonfirmasi telah mencapai 2.478, sehingga total menjadi 42.638.

Komisi Kesehatan Nasional di China juga melaporkan, bahwa pada 10 Febuari, Kematian karena Virus Corona juga terjadi di provinsi Heilongjiang, Anhui dan Henan dan kota-kota Tianjin dan Beijing, seperti dikutip dari Aljazeera.

Sebuah pertemuan yang diketuai oleh Perdana Menteri Li Keqiang dikabarkan telah diadakan, di mana dalam pertemuan tersebut membahas upaya dan tugas sekelompok pemimpin yang bertugas menangani virus juga mengatasi kekurangan bahan baku dan tenaga kerja serta meningkatkan pasokan masker dan pakaian pelindung.

Ada hampir 20.000 tenaga medis dari seluruh negeri yang telah dikirim ke Wuhan, dan lebih banyak tim medis yang juga dilaporkan sedang dalam perjalanan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya