Liputan6.com, Beijing - Presiden China Xi Jinping masih belum mengecek situasi di kota Wuhan, sumber merebaknya Virus Corona. Presiden Xi memilih mengirim wakilnya untuk mengunjungi Wuhan pada 27 Januari lalu.
Dilansir CNBC, Senin (10/2/2020), media-media China terus memberitakan bahwa Xi Jinping memimpin usaha untuk mengekang penyebaran Virus Corona. Namun, ia jarang terlihat tampil di publik.
Advertisement
Baca Juga
Ia sempat kembali muncul pada 5 Februari untuk bertemu Perdana Menteri Kamboja Hun Sen. Sebelumnya, ia hanya terlihat bertemu pemimpin WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada 28 Januari.
Warganet di China masih belum menyalahkan Xi Jinping atau pemerintah pusat, namun mereka sudah mengkritik pemerintah kota Wuhan akibat mengabaikan peringatan dokter Li Wenliang terkait adanya Virus Corona.
Eurasia Group menyebut akibat kematian Li Wenliang, pemerintah pusat mulai terkena efeknya.
"Sentimen negatif terfokus pada pejabat di (provinsi) Hubei dan (kota) Wuhan dengan sedikit efek merambat ke Xi atau pemimpin-pemimpin lainnya di Beijing," jelas laporan Eurasia Group.
Jude Blanchette dari Center for Strategic and International Studies berkata dengan mengirim wakilnya ke Wuhan ketimbang turun langsung, Presiden Xi Jinping sedang menyiapkan wakilnya sebagai kambing hitam.
"Jika krisisnya terhindari, Xi bisa mengklaim tanggung jawab tertinggi, tetapi jika masalah-masalah muncul, ia bisa menyalahkan pejabat-pejabat level rendah," ujar Blanchette.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Durasi Krisis Menjadi Faktor Penting
Lamanya penyebaran Virus Corona menjadi faktor apakah Xi Jinping akan terdampak secara signifikan atau tidak. Semakin lama durasinya, maka akibatnya makin parah.
Cedric Chehab, Gobal Head of Country Risk dari Fitch Solutions, berkata jika epidemi terus berlanjut dan situasi seperti ini bertahan, maka masyarakat China akan mulai merasa bahwa pemerintah tidak menanganinya dengan benar.
"Presiden Xi dapat kena kritikan, terutama karena kini Komite Tetap Politburo yang sekarang bertanggung jawab atas epidemi ini," ucap Chehab.
Komite Tetap Politburo adalah komite tertinggi di Partai Komunis China.
Berdasar data Gis And Data, hingga Senin sore ada total 40.573 kasus Virus Corona di China. Jumlah korban meninggal 910 orang dan yang sembuh 3.497 orang.
Advertisement