Singapura dan Indonesia Bongkar Jurus Menghadapi Wabah Virus Corona COVID-19

Dubes Singapura untuk Indonesia bersama Kemenkes Indonesia dan KBRI Beijing mendiskusikan upaya kedua negara menangani Virus Corona COVID-19 melalui sebuah forum.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 19 Feb 2020, 17:21 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2020, 17:21 WIB
Acara Talkshow Diplomatic Forum: Global Community Cooperation in Facing Epidemic di Gedung RRI, Rabu, (19/2/2020). (Foto: Liputan6.com)
Acara talkshow dan diskusi Diplomatic Forum: Global Community Cooperation in Facing Epidemic di Gedung RRI, Rabu, (19/2/2020). (Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta- Dalam menangani Virus Corona COVID-19 di Singapura, Dubes Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar mengatakan dengan cara transparansi terhadap informasi terkait virus itu. Menurutnya, hal tersebut dapat membantu Singapura juga orang-orang di luar negara mereka untuk mencegah dan menghindari dampak yang dapat muncul dari wabah.

Dubes Anil Kumar Nayar juga menegaskan pentingnya kerja sama internasional terutama antar negara tetangga. 

"Tidak ada negara yang bisa menghadapi tantangan ini sendirian, jadi saya tegaskan akan pentingnya kerja sama internasional terutama di antar negara seperti Singapura dan Indonesia, dan negara-negara lainnya, kita harus bekerja sama secara dekat, saling berbagi informasi dan memberikan praktik terbaik kita", katanya, di sesi diskusi Diplomatic Forum "Global Community Cooperation in Facing Epidemic" di Gedung RRI Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Kesehatan Indonesia, Acep Somantri, saat sesi wawancara mengatakan bahwa Indonesia telah mempunyai kesiapan yang cukup baik dalam sistem laboratorium.

"Kita mempunyai kesiapan yang sangat baik, dan bahkan di support oleh enam laboratorium regional, seperti Makasar, Surabaya, dan beberapa wilayah lainnya. Kita terus meningkatkan kapasitas untuk diagnosa yang kita lakukan. Dari sisi laboratorium kita sudah mendapatkan sertifikasi dari WHO, artinya secara internasional itu sudah di recognize, peralatan diagnostic kita juga sudah menggunakan yang terbaru, baik dari WHO maupun juga dari beberapa negara yang membantu kita, dan tenaga ahlinya juga merupakan tenaga expert yang berpengalaman, jadi sebetulnya kita mempunyai credibility yang kuat", kata Acep Somantri. 

Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Beijing, Arianto Surojo, mengatakan bahwa aktivitas pantauan atau monitor juga perlindungan terhadap WNI di China di tengah wabah Virus Corona merupakan prioritas KBRI Beijing, termasuk komunikasi yang dilaporkan masih berjalan dengan baik, dengan adanya layanan komunikasi "Hotline" yang dapat membantu mereka menghubungi Kedubes RI.

"Jadi kita juga selalu membangun komunikasi, kita mempunyai saluran Hotline 24 jam untuk menghubungi masing – masing di wilayah kerja, jadi kita punya Hotline di Beijing, Shanghai, dan Guangzhou untuk dihubungi 24 jam oleh WNI saat mereka membutuhkan bantuan atau advice", ujar Arianto Surojo.

Saksikan Video Berikut Ini:

Sekilas Tentang Acara

Acara talkshow dan diskusi Diplomatic Forum: Global Community Cooperation in Facing Epidemic di Gedung RRI, Rabu, (19/2/2020). (Foto: Liputan6.com)
Acara talkshow dan diskusi Diplomatic Forum: Global Community Cooperation in Facing Epidemic di Gedung RRI, Rabu, (19/2/2020). (Foto: Liputan6.com)

Voice of Indonesia mengadakan acara "Diplomatic Forum"  yang bertemakan "Global Community Cooperation in Facing Epidemic" pada Rabu, 19 Februari. 

Diselenggarakan di Gedung Radio Republik Indonesia (RRI) di Jakarta, acara diskusi "Diplomatic Forum" ini diramaikan oleh para tamu pembicara diantaranya Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Anil Kumar Nayar, Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri Kementrian Kesehatan Indonesia, Acep Somantri, dan Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya (Pensosbud) KBRI Beijing, Arianto Surojo, yang membahas upaya Indonesia dan Singapura juga Kedutaan Besar Indonesia di China, dalam menangani Virus Corona COVID-19 di negara mereka.

Acara talkshow  ini juga membahas cara penanganan ekonomi, perlindungan warga, perjalanan dan turisme internasional yang ikut mendapatkan dampak karena adanya wabah Virus Corona COVID-19. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya