Cegah Penyebaran Corona COVID-19, Penjara di AS Ikut Jejak Iran Bebaskan Napi

Sebelumnya, penjara di Iran telah membebaskan tahanannya secara sementara. Kini, giliran AS yang melakukan langkah tersebut, guna mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 20 Mar 2020, 07:31 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2020, 07:31 WIB
Beberapa kelompok tahanan di Amerika Serikat dibebaskan guna mencegah penyebaran Virus Corona.
Beberapa kelompok tahanan di Amerika Serikat dibebaskan guna mencegah penyebaran Virus Corona. (Jacquelyn Martin/AP)

Liputan6.com, Washington - Penjara di Amerika Serikat akan membebaskan sejumlah tahanan karena kasus infeksi Virus Corona yang dilaporkan di penjara.

Menurut laporan walikota, Kota New York melepaskan tahanan "rentan", beberapa hari setelah Los Angeles dan Cleveland membebaskan ratusan tahanan.

Dilansir dari laman BBC, Jumat (20/3/2020), Walikota Kota New York Bill de Blasio mengatakan pada hari Rabu bahwa pejabat kota minggu ini akan mengidentifikasi individu untuk dibebaskan, termasuk orang-orang yang ditangkap karena kejahatan ringan dan mereka yang paling rentan terhadap infeksi karena masalah kesehatan yang mendasarinya.

Pengumumannya datang beberapa jam setelah seorang penjaga dan seorang tahanan dinyatakan positif mengidap Virus Corona di penjara Pulau Rikers, tempat mantan produser Hollywood Harvey Weinstein (68) yang jadi narapidana terkenal. Weinstein akan dipindahkan ke penjara negara bagian yang berbeda, kata seorang pejabat pada hari Rabu.

Penjara New York lainnya, seperti Sing Sing, memiliki tahanan yang dinyatakan positif terinfeksi dan satu karyawan untuk departemen koreksi negara telah meninggal karenanya .

Pendukung reformasi penjara mengatakan mereka yang berada di penjara berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi dan menularkan Covid-19.

Ada lebih dari 13.159 kasus COVID-19 dan 176 kematian di AS sejauh ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bahaya Bagi Tahanan

Penjara
Ilustrasi: UU ITE menjerat banyak aktivis

Para pegiat reformasi mengatakan para tahanan menghadapi risiko yang unik, karena kurangnya kebersihan di sel dan lorong yang penuh sesak.

Orang yang diborgol tidak dapat menutup mulut ketika batuk atau bersin, wastafel sering kekurangan sabun dan sanitiser tangan dianggap barang selundupan karena kandungan alkoholnya.

AS menahan lebih banyak warganya per kapita daripada negara lain, dengan sekitar 2,3 juta orang di balik jeruji besi di penjara federal, negara bagian dan lokal.

Beberapa narapidana terkenal telah berargumen untuk pembebasan lebih awal atas ketakutan Virus Corona.

Mereka termasuk mantan pengacara Presiden Trump Michael Cohen, 53, penipu keuangan Bernie Madoff, 81, dan Gilberto Rodriguez-Orejuela, seorang raja obat bius Kolombia yang terkenal kejam.

Beberapa Negara Bagian Telah Melakukannya

Ilustrasi penjara (AFP)
Ilustrasi penjara (AFP)

Departemen Sheriff County Los Angeles mengurangi populasi narapidana sebanyak 600 dalam dua minggu terakhir, kata para pejabat pada hari Selasa.

"Populasi kami di penjara kami adalah populasi yang rentan hanya dengan siapa mereka berada, di mana mereka berada, jadi kami melindungi populasi itu dari potensi paparan," Sherif Los Angeles Alex Villanueva mengatakan kepada wartawan awal pekan ini.

Sistem penjara County LA adalah sistem penjara terbesar di dunia dengan populasi rata-rata sekitar 22.000 tahanan.

Villaneuva mengungkapkan bahwa penangkapan di county ini juga turun, dari rata-rata 300 per akhir pekan menjadi hanya 60 pada pertengahan Maret.

Cuyahoga County, Ohio, tempat kota Cleveland berada, juga telah membebaskan ratusan tahanan karena masalah Virus Corona.

Para hakim mengadakan jajak dengar pendapat darurat selama akhir pekan untuk menyelesaikan kesepakatan pembelaan dan perjanjian lainnya untuk memungkinkan para tahanan dibebaskan lebih awal atau tanpa menjalani hukuman.

Beberapa negara bagian dari New York ke California sekarang melarang pengunjung secara langsung. Larangan kunjungan menyebabkan kerusuhan penjara yang mematikan di Italia minggu lalu.

Badan-badan federal pun akan menunda sebagian besar penangkapan dan deportasi selama krisis Virus Corona.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya