Kasus Baru Virus Corona COVID-19 di Jalur Gaza Bertambah 7

Tujuh kasus baru Virus Corona COVID-19 terkonfirmasi di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mar 2020, 12:03 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2020, 12:03 WIB
Ilustrasi Virus Corona
Ilustrasi Virus Corona. (Bola.com/Pixabay)... Selengkapnya

Liputan6.com, Gaza - Tujuh kasus baru Virus Corona COVID-19 terkonfirmasi di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas. Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengumumkan ketujuh pasien positif COVID-19 itu telah dikarantina di wilayah selatan daerah kantong pesisir tersebut.

Dalam pernyataan persnya, pihak kementerian menyebutkan ketujuh pasien itu merupakan petugas keamanan, yang melakukan kontak dengan dua orang positif Virus Corona COVID-19 pada Sabtu 21 Maret, ketika datang dari Pakistan melalui titik Penyeberangan Perbatasan Rafah dengan Mesir.

"Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa ketujuh orang positif tersebut telah dimasukkan dalam karantina khusus. Mereka tidak meninggalkan karantina di titik Penyeberangan Rafah dan mereka tidak berinteraksi dengan siapa pun dari luar pusat karantina itu," kata pernyataan tersebut, seperti dilansir Xinhua, Kamis (26/3/2020).

Sebelumnya pada Rabu 25 Maret, seorang wanita Palestina dinyatakan meninggal, sementara dua kerabatnya yang terinfeksi Virus Corona jenis baru dipindahkan ke pusat karantina, demikian dikatakan Ibrahim Melhem, juru bicara pemerintah Palestina.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Total 71 Kasus di Palestina

virus corona
Ilustrasi pandemi virus corona/ Photo by 🇨🇭 Claudio Schwarz | @purzlbaum on Unsplash... Selengkapnya

Jumlah akumulatif warga Palestina yang terinfeksi COVID-19 naik menjadi 71, termasuk sembilan di Jalur Gaza dan 62 di Tepi Barat. Melhem mengatakan 16 orang telah dinyatakan sembuh di Tepi Barat.

Otoritas Hamas, yang memerintah Jalur Gaza sejak tahun 2007, mengambil berbagai langkah preventif ketat guna mencegah penyebaran COVID-19 di daerah kantong berpopulasi 2 juta jiwa tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya