Pesan Paskah Paus Saat Corona COVID-19: Jangan Menyerah pada Rasa Takut

Paus Fransiskus telah mendesak orang-orang untuk tidak "menyerah pada rasa takut" terhadap virus corona.

oleh Hariz Barak diperbarui 12 Apr 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2020, 18:00 WIB
FOTO: Paus Fransiskus Pimpin Misa Malam Paskah Tanpa Jemaat
Paus Fransiskus mengangkat cawan saat memimpin Misa Malam Paskah di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Sabtu (11/4/2020). Pandemi virus corona COVID-19 membuat kegiatan Pekan Suci harus diubah sehingga berlangsung tanpa partisipasi umat. (Remo Casilli/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Vatikan - Paus Fransiskus telah mendesak orang-orang untuk tidak "menyerah pada rasa takut" terhadap virus corona, menyerukan agar mereka untuk menjadi "pembawa pesan kehidupan di saat kematian."

Pemimpin Gereja Katolik Roma berbicara pada kebaktian Paskah virtual pada Sabtu malam, 11 April 2020, di sebuah Basilika Santo Petrus yang hampir kosong, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (12/4/2020).

Anggota 1,3 miliar komunitas Katolik di dunia dapat mengikuti aliran langsung layanan virtual ini.

Tindakan lockdown virus corona masih dilakukan di seluruh Italia yang terpukul pandemi, termasuk Vatikan yang menjadi negara enklave di dalamnya.

Perdana Menteri Italua Giuseppe Conte memuji Paus atas "sikap bertanggungjawab" dalam menandai Paskah tanpa jemaat di tengah pandemi virus corona.

Orang-orang Kristen di seluruh dunia merayakan Paskah, festival paling penting dalam kalender Kristen, meskipun ada pembatasan yang membuat ratusan juta orang terkurung di rumah mereka. Banyak imam yang melakukan pelayanan di gereja-gereja tanpa jemaat.

Paus Fransiskus mengingat kisah Alkitab tentang seorang wanita yang menemukan kuburan Yesus kosong pada hari orang Kristen percaya dia bangkit dari kematian.

"Kalau begitu, ada ketakutan tentang masa depan dan semua yang perlu dibangun kembali. Memori yang menyakitkan, harapan terpotong. Bagi mereka, bagi kita, itu adalah saat yang paling gelap," katanya.

"Jangan takut, jangan menyerah pada ketakutan: ini adalah pesan harapan. Ini ditujukan kepada kita hari ini," tambahnya.

Layanannya, biasanya diadakan di depan ribuan jamaah, hanya dihadiri oleh sekitar beberapa lusin orang. Beberapa acara tradisional juga diperkecil, termasuk pembaptisan orang yang insaf.

Pada hari Minggu, Paus akan memberikan pidato Minggu Paskah di sebuah upacara di balik pintu tertutup. Secara historis itu telah diberikan kepada orang banyak di St Peter's Square.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak video pilihan berikut:

Paskah di Tengah Corona, PGI: Berikan Bantuan Tanpa Pandang Latar Belakang

Melihat Prosesi Jalan Salib di Jumat Agung Gereja Katedral
Umat Katolik memerankan drama penyaliban Yesus (tablo) saat ibadah Jumat Agung di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat (17/4). Kegiatan tesebut merupakan rangkaian dari pekan suci perayaan Paskah 2019 Paroki Katedral Jakarta yang mengambil tema 'Kita Berhikmat, Bangsa Bermartabat'. (Liputan6.com/Faizal F

Sementara itu, Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Jacky Manuputty mengatakan, virus Corona atau Covid-19 tidak tebang pilih, siapa saja bisa terpapar. Karena itu diajurkan agar warga bisa beribadah di rumah, termasuk ibadah merayakan Paskah.

"Paskah sejati saat ini melawan Covid-19. Sikap iman, salah satunya berdiam diri di rumah. Sebab itu cara ibadah kita bersama keluarga masing-masing," kata Jacky dalam siaran telekonference di Kantor BNPB, Jakarta, Minggu (12/4/2020).

Baca selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya