Lockdown Dilonggarkan, Sudahkah Malaysia Berhasil Tekan Virus Corona COVID-19?

Menengok Malaysia yang melonggarkan lockdown.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 04 Mei 2020, 14:50 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2020, 14:50 WIB
Malaysia Lockdown Nasional hingga 31 Maret 2020
Seorang pria mengenakan masker karena kekhawatiran penyebaran virus corona COVID-19 berjalan melewati pusat perbelanjaan yang sepi di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (16/3/2020). PM Malaysia Muhyiddin Yassin melakukan lockdown nasional atau mengunci akses seantero Negeri Jiran. (Syaiful REDZUAN/AFP)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pemerintah Malaysia mulai melonggarkan lockdown yang sejatinya baru akan berakir pekan depan. Dengan ini, hampir semua sektor bisnis bisa beroperasi mulai Senin (4/5/2020).

Perintah Kawalan Pegerakan atau Movement Order Control (MCO) ini sedianya berakhir pada 12 Mei. Kebijakan ini sudah empat kali diperpanjang untuk meredam penyebaran Virus Corona COVID-19.

MCO kini sudah menjadi Conditional Movement Order Control alias Perintah Kawalan Pergerakan Bersyarat (CMCO). 

Jika melihat data CoronaTracker, kasus Virus Corona di Malaysia memang sempat menurun ketika lockdown diterapkan, namun beberapa hari ini mulai naik lagi.

Pada 28 April, kasus COVID-19 baru di Malaysia hanya 28 pasien saja. Itu turun jauh ketika lockdown baru mulai pada pertengahan Maret. Saat itu pasien baru mencapai 235 orang.

Namun, pada dua hari terakhir pasien mulai naik lagi hingga menembus 100 orang, yaitu pada 2 Mei mencapai 105 orang dan 3 Mei mencapai 122 orang.

Lantas apa saja perubahan yang akan terjadi pada CMCO?

Today Online menyebut hampir semua sektor bisnis akan dibuka dengan syarat ketat. Perusahaan juga diminta tetap menerapkan work from home dan memberikan jam fleksibel bagi pegawai.

Olahraga seperti lari, bersepeda, dan golf dibolehkan karena tak melibatkan kontak fisik. Sekolah-sekolah masih tutup.

"Intinya hampir semua sektor ekonomi dibuka kecuali kegiatan yang mengundang kerumunan misalnya hiburan malam, karaoke, olahraga massal misalnya sepakbola, kalau jogging, badminton, tenis boleh," ujar Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Kuala Lumpur, Agung Cahaya Sumirat kepada Liputan6.com, Senin (5/4/2020).

Kumpul-kumpul sosial masih tak boleh dilakukan di lockdown bersyarat ini. Kegiatan agama, sosial, dan budaya pun masih dibatasi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Ekonomi atau Kesehatan?

PM Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan aturan lockdown pada 10 April 2020.
PM Malaysia Muhyiddin Yassin mengumumkan aturan lockdown pada 10 April 2020. Dok: Facebook Muhyiddin Yassin/RTM

Sebelumnya, PM Muhyiddin Yassin berkata Malaysia kehilangan hingga 2,4 miliar ringgit (Rp 8,4 triliun) setiap harinya semenjak ada MCO.

Kadin Internasional Malaysia meminta agar lockdown segera diselesaikan. Presiden Kadin Internasional Malaysia Datuk Tan Cheng Kiat bersikeras bahwa virus ini merupakan bagian dari alam, dan MCO yang terlalu lama bisa merugikan Malaysia.

Kementerian Kesehatan Malaysia berkata keputusan pelonggaran lockdown merupakan keputusan bersama dan Malaysia sudah berada di tahap pemulihan.

Untuk kasus kematian, kasus di Malaysia selalu landai dan tak pernah menembus 10 orang per hari.

Jumlah total kasus Virus Corona di Malaysia ada 6.298 orang dan kematian ada 105 pasien. Persentase kematiannya tercatat 1,7 persen.

(1 ringgit = Rp 3.502)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya