Liputan6.com, Jakarta Jerman mencatat ada peningkatan infeksi COVID-19 setelah kebijakan lockdown diperlonggar. Kebijakan tersebut salah satunya memperbolehkan beberapa usaha kecil untuk mulai kembali buka.
Pasien COVID-19 di Jerman menginfeksi rata-rata 0,7 orang lain sebelum negara itu mengizinkan usaha kecil untuk dibuka kembali awal bulan April, lapor Sky News dikutip New York Post.
Baca Juga
Setelah mengikuti langkah pertama untuk melanjutkan kehidupan normal, angka itu melonjak hingga 0,96.
Advertisement
Para ahli memperingatkan angka ini mendekati standar 1.0 sehingga negara-negara harus berusaha tetap melaksanakan karantina untuk menjaga wabah COVID-19 tetap terkendali.
Simak Video Berikut Ini:
Saran Kembali Perketat Lockdown
Menurut ahli, angka positif harus tetap di bawah satu persen. Semakin kecil angka maka semakin aman.
"Jumlahnya harus tetap di bawah satu, itu adalah tujuan besar," kata Lothar Wieler, kepala pusat pengendalian penyakit Jerman, Robert Koch Institute, dalam konferensi pers.
"Semakin jauh di bawah satu, semakin aman, semakin banyak kelonggaran yang kita bisa miliki."
Wieler menambahkan, itu adalah salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan apakah suatu negara perlu mengembalikan tindakan lockdown yang lebih ketat.
Pertimbangan lain termasuk kapasitas pengujian dan jumlah kasus baru per hari, katanya.
"Kami tidak ingin jumlah kasus meningkat lagi. Mari, sebisa mungkin, tetap di rumah, mari tetap kurangi kontak dengan orang lain."
Advertisement