Perlonggar Lockdown, Angka Positif COVID-19 di Jerman Kembali Naik

Jerman mencatat ada peningkatan infeksi COVID-19 setelah kebijakan lockdown diperlonggar. Kebijakan tersebut salah satunya memperbolehkan beberapa usaha kecil untuk mulai kembali buka.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 02 Mei 2020, 05:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2020, 05:00 WIB
FOTO: 6 Negara dengan Kasus Corona COVID-19 Tertinggi di Dunia
Dokter Beate Krupka (tengah) memeriksa Clara terkait virus corona COVID-19 di Distrik Kreuzberg, Berlin , Jerman, Rabu (8/4/2020). Berdasarkan data Worldmeters per Minggu (12/4/2020), jumlah kasus COVID-19 di Jerman sebanyak 125.452 terinfeksi dan 2.871 meninggal. (Michael Kappeler/dpa via AP)

Liputan6.com, Jakarta Jerman mencatat ada peningkatan infeksi COVID-19 setelah kebijakan lockdown diperlonggar. Kebijakan tersebut salah satunya memperbolehkan beberapa usaha kecil untuk mulai kembali buka.

Pasien COVID-19 di Jerman menginfeksi rata-rata 0,7 orang lain sebelum negara itu mengizinkan usaha kecil untuk dibuka kembali awal bulan April, lapor Sky News dikutip New York Post.

Setelah mengikuti langkah pertama untuk melanjutkan kehidupan normal, angka itu melonjak hingga 0,96.

Para ahli memperingatkan angka ini mendekati standar 1.0 sehingga negara-negara harus berusaha tetap melaksanakan karantina untuk menjaga wabah COVID-19 tetap terkendali.

Simak Video Berikut Ini:

Saran Kembali Perketat Lockdown

Menurut ahli, angka positif harus tetap di bawah satu persen. Semakin kecil angka maka semakin aman.

"Jumlahnya harus tetap di bawah satu, itu adalah tujuan besar," kata Lothar Wieler, kepala pusat pengendalian penyakit Jerman, Robert Koch Institute, dalam konferensi pers.

"Semakin jauh di bawah satu, semakin aman, semakin banyak kelonggaran yang kita bisa miliki."

Wieler menambahkan, itu adalah salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan apakah suatu negara perlu mengembalikan tindakan lockdown yang lebih ketat.

Pertimbangan lain termasuk kapasitas pengujian dan jumlah kasus baru per hari, katanya.

"Kami tidak ingin jumlah kasus meningkat lagi. Mari, sebisa mungkin, tetap di rumah, mari tetap kurangi kontak dengan orang lain."

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya