Liputan6.com, Paris - Prancis pada Minggu, 10 Mei 2020 melaporkan lebih dari 70 kematian akibat Virus Corona jenis baru, angka terendah harian dalam beberapa minggu terakhir tepat sebelum pelonggaran pertama dari masa lockdown yang hampir dua bulan lamanya.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (11/5/2020), kasus kematian baru itu menambah jumlah korban di rumah sakit dan panti jompo menjadi 26.380, kata kementerian kesehatan.
Advertisement
Baca Juga
Itu adalah angka harian terendah yang diumumkan sejak 17 Maret, saat lockdown di Prancis dimulai.
"Upaya kami selama lockdown berhasil dan menyelamatkan ribuan nyawa," kata kementerian kesehatan.
"Lockdown perlu berhasil sehingga fase baru ini berhasil," tambahnya, memperingatkan bahwa pandemi masih akan terus ada dan berkembang.
Ada tren penurunan yang stabil pada kasus utama Virus Corona baru di Prancis dalam beberapa hari terakhir, meskipun para pejabat memperingatkan bahwa kehati-hatian masih diperlukan dan risiko gelombang kedua tetap ada.
Melanjutkan tren terbaru, ada 36 lebih sedikit pasien Virus Corona dalam perawatan intensif.
Pemerintah telah membagi Prancis menjadi area hijau dan merah untuk pelonggaran penutupan dengan Paris dan tiga wilayah lain diklasifikasikan sebagai zona merah.
Simak video pilihan berikut:
Sekolah Dibuka
Perbedaan utama untuk Prancis minggu ini adalah sekolah dibuka kembali dan warga tidak lagi harus menulis atau mengunduh formulir untuk menunjukkan kepada polisi jika ingin beraktivitas.
Namun sertifikat seperti itu masih diperlukan untuk perjalanan lebih dari 100 kilometer dari rumah.
Langkah-langkah yang lebih ketat masih dilakukan di Paris karena sirkulasi aktif virus, dengan taman dan pusat perbelanjaan besar tetap ditutup.
Dalam aturan khusus untuk ibu kota Prancis, dipastikan transportasi umum tidak penuh sesak. Jumlahnya pun juga harus dibatasi.
Mengenakan masker, menjadi kewajiban pada transportasi umum dan operator kereta api negara SNCF siap untuk bekerja sama agar penumpang selalau taat.
Advertisement