Herd Immunity di Swedia Gagal Lawan Corona COVID-19? Ini Datanya

Swedia nekat menerapkan herd immunity untuk melawan Virus Corona (COVID-19).

oleh Tommy K. Rony diperbarui 27 Mei 2020, 01:47 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2020, 16:06 WIB
Hidup Tanpa Lockdown Corona di Swedia
Orang-orang menikmati cuaca hangat di Stockholm, Rabu (22/4/2020). Swedia belum memberlakukan lockdown, seperti mayoritas negara Eropa lainnya, namum pemerintah memberikan tanggung jawab besar kepada penduduknya untuk membantu mengurangi penyebaran virus corona. (Anders WIKLUND/TT NEWS AGENCY/AFP)

Liputan6.com, Stockholm - Swedia nekat memakai strategi herd immunity atau kekebalan masyarakat untuk melawan Virus Corona COVID-19. Hasilnya ternyata mengecewakan.

Dilansir Business Insider, Senin (25/5/2020), pakar berkata populasi bisa meraih herd immunity jika 60 persen masyarakat memiliki antibodi. Tetapi, sejauh ini hanya 7,3 persen orang Swedia yang punya antibodi.

Hal itu terungkap dalam studi yang berasal dari pemeriksaan terhadap 1.100 warga Stockholm.

Sejauh ini, kasus Virus Corona di Swedia adalah yang tertinggi dibanding negara-negara Skandinavia lain seperti Norwegia, Finlandia, Denmark, dan Islandia.

Berikut grafiknya dari Our World in Data. Terlihat angka infeksi harian di Swedia naik-turun secara tajam dan fluktuatif.

Grafik kasus harian Virus Corona di Swedia dibandingkan negara Skandinavia lain. Dok: Our World in Data

Berdasarkan peta Johns Hopkins University, total kasus Virus Corona di Swedia adalah 33.459 kasus dengan kematian berjumlah 3.998.

Bila melihat total angka, kematian akibat Virus Corona di Swedia lebih rendah ketimbang negara-negara Eropa yang menerapkan lockdown, seperti Inggris, Prancis, dan Italia.

Akan tetapi, angka kematian harian akibat Virus Corona per 1 juta orang di Swedia sudah lebih tinggi dari Italia, Inggris, bahkan melebihi Amerika Serikat.

Berikut data 24 Mei:

Angka kematian akibat Virus Corona di Swedia per 1 juta orang melebihi jumlah di AS, Inggris, dan Italia. Dok: Our World in Data

Per data 24 Mei, angka kematian harian per 1 juta orang di AS mencapai 3,26, di Italia 1,97, sementara di Swedia 6,63.

Untuk data kematian keseluruhan per 1 juta orang, Statista melaporkan Swedia juga masih lebih tinggi dari AS, namun angka Swedia dalam kategori ini masih di bawah Inggris, Italia, dan Prancis.

Baca juga: Angka kematian di Swedia tertinggi se-Eropa Utara.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Pemerintah Swedia Masih Pede

Hidup Tanpa Lockdown Corona di Swedia
Orang-orang menikmati makan siang dengan menjaga jarak di Taman Humlegarden, Stockholm, Rabu (22/4/2020). Swedia belum memberlakukan lockdown, namum pemerintah memberikan tanggung jawab yang besar kepada penduduknya untuk membantu mengurangi penyebaran virus corona. (Janerik Henriksson / TT via AP)

Strategi herd immunity di Swedia didukung oleh Anders Tegnell, kepala epidemiolog di Swedia. Pemerinta Swedia yakin strategi ini akan berhasil dalam jangka panjang ketika melawan gelombang kedua Virus Corona.

"Pada musim gugur akan ada gelombang kedua," ujar Tegnell kepada Financial Times. "Swedia akan memiliki level imunitas tinggi dan jumlah kasus kemungkinan akan cukup rendah."

Ia pun menyindir Finlandia seraya bertanya apakah negara itu akan lockdown lagi jika ada gelombang kedua. 

Berikut jumlah kasus di negara-negara Skandinavia: 

1. Swedia: 33.459 kasus (3.998 pasien meninggal)

2. Norwegia: 8.352 kasus (235 meninggal)

3. Finlandia: 6.579 kasus (307 meninggal)

4. Denmark: 11.360 kasus (562 meninggal)

5. Islandia: 1.804 kasus (10 meninggal)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya