Kasus Menurun, Jepang Siap Cabut Masa Darurat Corona COVID-19

Kasus Virus Corona (COVID-19) di Jepang mulai menurun dan pemerintah akan mencabut masa darurat.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 25 Mei 2020, 13:03 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2020, 13:03 WIB
FOTO: Warga Jepang Langgar Imbauan Tetap di Rumah
Pejalan kaki menunggu untuk menyeberang jalan di kawasan bisnis Shinjuku, Tokyo, Jepang, 17 April 2020. Banyak warga Jepang tidak mengindahkan imbauan untuk tetap di rumah setelah pemerintah mengumumkan darurat nasional akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta Jepang berencana mengakhiri masa darurat akibat Virus Corona (COVID-19) pada Senin (25/5/2020). Keputusan diambil karena angka kasus baru dinilai sudah menurun.

Dilaporkan kantor berita Kyodo, daerah-daerah yang masa daruratnya akan dicabut adalah area metropolitan Tokyo dan Hokkaido. Pakar kesehatan akan bertemu dulu hari ini sebelum mencabut pembatasan.

Menteri Ekonomi dan Kebijakan Fiskal Yasutoshi Nishimura yang mengurus situasi darurat ini berkata tren Virus Corona menunjukan penurunan.

"Untuk sebagian besar, tidak ada perubahan dalam tren penurunan," ujar Nishimura.

Pada akhir pekan, ada sedikit kenaikan kasus di Tokyo dan Hokkaido. Pada hari Minggu kemarin, ada 14 kasus baru di Tokyo.

Salah satu kriteria pemerintah Jepang untuk melonggarkan pembatasan darurat adalah infeksi baru harus di bawah 0,5 per 100 ribu orang. Daerah yang masih dalam status darurat Virus Corona selain Tokyo dan Hokkaido adalah Kanagawa, Chiba, dan Saitama.

Pada akhir pekan kemarin, kasus baru Virus Corona di Prefektur Kanagawa sejumlah 0,7 per 100 ribu orang, Hokkaido 0,57, sementara Saitama dan Chiba masing-masing 0,2 dan 0,1. Meski ada daerah yang belum memenuhi kriteria, Menteri Nishimura berkata akan mengambil keputusan berdasarkan sudut pandang yang lebih luas.

"Kami akan membuat keputusan berdasarkan gambaran yang lebih besar, seperti menganalisis persentase kasus dengan rute (penularan) yang tak bisa dilacak, klaster, dan infeksi di rumah sakit," ujarnya.

Berdasarkan peta Johns Hopkins University, total kasus Virus Corona di Jepang mencapai 16.550 kasus dan sebanyak 820 orang meninggal dunia. Kasus harian Jepang sudah menurun signifikan dibanding pertengahan April lalu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


13 Ribu Pasien Sembuh

Warga Jepang Dihimbau Tidak Berkumpul Saat Menikmati Bunga Sakura
Seorang pria mengenakan masker melewati pohon sakura di taman Ueno, Tokyo, Jepang (12/3/2020). Di tengah kekhawatiran akan penyebaran virus corona COVID-19, Gubernur Tokyo Yuriko Koike menghimbau warga menghindari kerumunan saat pesta tradisional "hanami". (AFP/Philip Fong)

Status darurat Jepang diterapkan Perdana Menteri Shinzo Abe sejak bulan lalu. Hingga kini, pasien sembuh dari Virus Corona di Jepang mencapai 13.413 kasus.

Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Sato berkata rumah sakit melihat ada penurunan pasien Virus Corona.

"Angka infeksi baru telah terus menurun tiap harinya dan demikian juga di area-area di bawah masa darurat," kata Menteri Kato yang berkata situasi medis sudah lebih rileks.

Selama masa darurat, masyarakat diminta tidak keluar untuk keperluan yang tidak esensial Bisnis-bisnis juga diminta berhenti beroperasi, meski aturan itu tidak sepenuhnya dipatuhi.

Pakar kesehatan pun meminta masyarakat waspada terhadap gelombang kedua Virus Corona.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya