Gelar Pesta Ulang Tahun, 18 Anggota Keluarga di Texas Positif Corona COVID-19

18 orang anggota keluarga di Texas dites positif Corona COVID-19 usai menggelar sebuah pesta ulang tahun.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 30 Jun 2020, 09:01 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2020, 09:01 WIB
Ngeri, Pesta Ultah Kacau Saat Balon Helium Meledak
Ilustrasi ulang tahun (pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta- 18 anggota keluarga telah dites positif untuk Corona COVID-19 usai menggelar sebuah pesta ulang tahun kejutan di Texas Utara, Amerika Serikat.

Karena ingin menghindari risiko penularan pada virus itu, Ron Barbosa, yang merupakan salah satu bagian dari keluarga, memilih untuk tidak menghadiri pesta kejutan yang digelar untuk menantunya, pada 30 Mei. 

Saat menjadi tuan rumah pesta kejutan yang dihadiri hingga 25 orang, keponakan Barbosa saat itu tidak mengetahui bahwa dirinya ternyata sudah terpapar Virus Corona COVID-19.

Namun, acara tersebut diketahui hanya berlangsung beberapa jam dan mengikuti standar kesehatan terbaru negara.

Menurut keterangan dari Barbosa, mereka yang dirawat di rumah sakit termasuk orangtuanya yang berusia 80-an, dan saudara perempuannya, yang juga tengah berjuang melawan kanker payudara.

Keponakan Barbosa dilaporkan berinteraksi dengan tujuh anggota keluarga selama pesta berlangsung, yang kemudian terjangkit virus dan menularkan ke 10 anggota keluarga lainnya, termasuk dua anak kecil. 

"Kami tahu ini akan terjadi, maksud saya, selama ini terjadi, kami begitu ketakutan," ungkapnya WFAA-TV seperti dikutip dari Associated Press, Selasa (30/6/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

Lonjakan Kasus Virus Corona

Gambar ilustrasi ini dengan izin dari National Institutes of Health pada 27 Februari 2020. Menunjukkan mikroskopis elektron transmisi SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus yang menyebabkan Corona COVID-19. (AFP/National Institutes of Health).
Gambar ilustrasi ini dengan izin dari National Institutes of Health pada 27 Februari 2020. Menunjukkan mikroskopis elektron transmisi SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus yang menyebabkan Corona COVID-19. (AFP/National Institutes of Health).

Dikarenakan lonjakan kasus Virus Corona dan rawat inap yang telah membuat negara itu menjadi hotspot virus, Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan negara bagiannya akan menghentikan pembukaan.

Menurut laporan Associated Press, jumlah pasien Corona COVID-19 meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua pekan di seluruh negara bagian itu. Dalam dua hari sebelumnya, Texas saja telah melaporkan lebih dari 11.000 kasus Virus Corona baru.

Ibu dari Ron Barbosa, Carole, dites positif Corona COVID-19 pada 6 Juni dan langsung dirawat di rumah sakit sepekan kemudian. Sedangkan ayahnya, Frank, menjalani perawatan di rumah sakit pada 17 Juni. Kondisinya juga dilaporkan sedang kritis di ICU.

"Ini begitu memilukan," ujar Barbosa, menanggapi kondisi ayahandanya tersebut sambil menahan air mata. 

Menurut keterangan dari laman Facebook Barbosa, ayahnya menerima donasi plasma dari pasien Virus Corona yang baru pulih, dengan harapan bahwa prosedur itu akan menyelamatkan nyawa ayahnya. Selain itu, ia juga menulis, "Doa terjawab hari ini, Sekarang dia (Frank) harus sembuh untuk ibu dan Keluarga Barbosa."

"Kami sangat cemas, dan tidak bisa percaya rasanya bahwa hal ini terjadi pada anggota keluarga," ujar Barbosa. "Tapi sekarang, kami saling mendukung bersama-sama."

Menurut laman Facebook yang dibuat keluarga Barbosa, Carole telah pulih dan pulang ke rumah, sementara saudara perempuannya, Kathy, sudah dalam masa pemulihan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya