3-7-1883: Kelahiran Franz Kafka, Sang Penulis Legendaris dari Praha

Melalui tulisannya, Franz Kafka masih memberikan inspirasi kepada penulis masa kini.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 03 Jul 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2020, 06:00 WIB
Ilustrasi Perpustakaan (AFP Photo)
Ilustrasi Perpustakaan (AFP Photo)

Liputan6.com, Praha - Franz Kafka merupakan penulis legendaris yang karyanya masih menjadi sumber inspirasi dan topik diskusi hingga kini. Nama Kafka juga identik dengan aliran surealisme.

Lahir pada 3 Juli 1883, Franz Kafka berasal dari keluarga Yahudi yang berasal dari Praha. Saat itu, Praha masih bagian dari kerajaan Bohemia.

Menurut situs Kafka.org, Franz Kafka sebetulnya belajar hukum di universitas, namun ternyata ia juga tertarik pada dunia sastra. Saat kuliah, Kafka turut mengikuti kelas Bahasa Jerman dan sejarah seni.

Kehidupan "ganda" ini diteruskan Franz Kafka dalam kariernya. Pekerjaan aslinya adalah di kantor asuransi, namun minat Kafka tetap berada di dunia sastra dan ia terus meluangkan waktu untuk berkarya.

Karya-karya Franz Kafka yang terkenal memiliki unsur surealis. Pada novelnya berjudul Kastil (Das Schloss), Kafka menghadirkan tokoh bernama K yang berupaya menghubungi pihak berwenang di sebuah desa, namun ia selalu terhalangi oleh berbagai keganjilan.

Yang paling terkenal dari Franz Kafka adalah novel berjudul The Metamorphosis (Die Verwandlung). Menceritakan seorang pegawai muda bernama Gregor Samsa yang mendadak berubah menjadi serangga.

Kalimat pembuka The Metamorphosis pastinya menarik perhatian pembacanya:

"Suatu pagi Gregor Samsa terbangun dari mimpi yang tidak nyaman dan mendapati dirinya berubah menjadi serangga besar yang mengerikan."

The Metamorphosis menjadi perbincangan karena banyak yang menganalisis apa makna dari perubahan manusia menjadi serangga.

Ada yang menyebut itu menggambarkan inferiority complex, ada yang melihatnya dari sudut pandang nasib pekerja dan kelas menengah, dan para feminis pun memiliki kritik mereka tersendiri.

Sejumlah sumber menyebut penulisan karya-karyanya yang unik dianggap memberi pengaruh besar pada sastra barat.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Kafkaesque

Kemacetan Mengular Imbas Underpass Senen Ditutup
Kendaraan terjebak macet akibat penutupan Underpass Senen, Jakarta, Rabu (1/7/2020). Dishub DKI menutup ruas Underpass Senen dari arah Jalan Letjen Suprapto menuju Simpang Senen hingga akhir Juli 2020 guna memperlancar proyek pembangunan Underpass Senen Extension. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Nama Franz Kafka juga menjadi kata sifat di dalam kamus, yakni Kafkaesque.

Kamus Cambridge mengartikan Kafkaesque sebagai situasi tidak nyaman, menakutkan, dan membingungkan seperti di novel-novel Franz Kafka.

Sementara, kamus Oxford mengartikan Kafkaesque sebagai hal yang membingungkan dan menakutkan, terutama yang berkaitan dengan aturan-aturan resmi dan sistem yang tidak masuk akal.

Kafkaesque pun tak hanya dipakai di bidang seni, tetapi bisa dalam menggambarkan peraturan, seperti peraturan pemerintah yang "kafkaesque."

Novelis Jepang Haruki Murakami juga memakai nama Kafka untuk menulis karyanya berjudul Kafka on the Shore. Pada novel itu, remaja bernama Kafka juga menghadapi rangkaian peristiwa yang ganjil.

Franz Kafka meninggal dunia pada 1924 di Austria. Sebelum meninggal, ia berpesan pada sahabat karibnya agar manuskrip yang belum selesai agar dimusnahkan.

Namun, sahabat tidak melakukan itu dan tetap menerbitkan karya-karya Franz Kafka sehingga dapat dibaca hingga kini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya