Liputan6.com, Jakarta - Masker wajah telah menjadi bagian tak terpisahkan bagi semua orang ketika keluar rumah di tengah pandemi virus corona.
Namun, banyak perdebatan tentang efektivitas masker wajah, terutama yang terbuat dari kain.
Sementara masker medis tiga lapis sekali pakai dapat menawarkan penyaringan yang lebih baik terhadap partikel virus, masker kain juga menawarkan perlindungan tahap awal guna mencegah partikel virus mendarat di wajah Anda dan masuk ke sistem tubuh Anda.
Advertisement
Jadi bahan mana yang terbaik untuk digunakan dalam masker wajah?
Seperti dikutip dari Asia One (19/7/2020), sebuah studi sebelumnya oleh sebuah perusahaan sosial berbasis di Asia menemukan bahwa kain denim (seperti pada jeans), kanvas, dan kain sprei berpilin rapat memberikan filtrasi terbaik --meski harus mengorbankan aliran udara untuk bernapas.
Berdasarkan penelitian lain yang diterbitkan oleh American Chemical Society (ACS) pada bulan April, para peneliti menemukan bahwa satu lapisan kain katun yang kuat dikombinasikan dengan dua lapisan sifon poliester-spandex (kain tipis yang sering digunakan dalam gaun malam) bisa menyaring sedikitnya 80 persen partikel aerosol yang lebih kecil dari 300 nm (partikel coronavirus memiliki diameter rata-rata 125nm).
Mengganti sifon dengan sutera atau kain flanel (kapas 65 persen dan poliester 35 persen) menghasilkan hasil yang serupa.
Sifon sebagai lapisan yang efektif untuk dimasukkan ke dalam masker kain Anda mungkin mengejutkan, mengingat tipisnya kain.
Namun penelitian ACS tersebut menemukan bahwa sifon dan kain serupa lainnya, seperti sutra, memiliki muatan elektrostatik, yang mengusir partikel.
Karena kain katun yang berpilin rapat bertindak sebagai "penghalang mekanis" terhadap partikel, kombinasi sifon dan lapisan kapas memanfaatkan baik penyaringan mekanis dan elektrostatik dan "mungkin bisa menjadi pendekatan yang efektif", kata para peneliti
Salah satu contoh yang diberikan ACS kepada mereka yang ingin membuat masker kain sendiri adalah memiliki kapas benang berpilin padat yang dikombinasikan dengan dua lapis sutera alami atau sifon.
Simak video pilihan berikut:
Masker Kain dari Kapas dan Polyester
Masker berselimut dua lapisan kapas dan polyester juga bisa berfungsi dengan baik, katanya.
Namun satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa dalam pembaruan berikutnya, para peneliti mengakui bahwa kecepatan aliran udara yang digunakan untuk tes ternyata lebih rendah daripada frekuensi pernapasan istirahat yang umum.
Hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah untuk memastikan bahwa masker cocok untuk perlindungan pemakai. Penelitian mengatakan bahwa bahkan celah satu persen dapat mengurangi efisiensi penyaringan masker wajah hingga 50 persen atau lebih, terlepas dari bahannya.
Advertisement