Fosil Dinosaurus Jenis Baru Mirip T-Rex Ditemukan di Pulau Wight

Ahli paleontologi di University of Southampton percaya empat tulang yang tahun lalu ditemukan di Pulau Wight, Shanklin merupakan kerangka milik kelompok dinosaurus theropoda mirip T-Rex.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Agu 2020, 12:21 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2020, 12:21 WIB
20161212-Tulang-belulang Dinosaurus Terjual Rp15,5 T-Prancis
Kerangka bagian kepala dinosaurus berjenis alosaurus yang dipamerkan di rumah lelang Lyon Brotteaux Aguttes, Prancis, 5 Desember 2016. Dinosaurus yang diyakini telah punah sejak 135 juta tahun lalu itu ditemukan fosilnya pada 2013 . (JEFF PACHOUD/AFP)

Liputan6.com, Shanklin - Ahli paleontologi di University of Southampton percaya empat tulang yang tahun lalu ditemukan di Isle of Wight atau Pulau Wight, Shanklin, Inggris merupakan kerangka fosil milik kelompok dinosaurus theropoda. Ia hidup pada periode Cretaceous, sekitar 115 juta tahun yang lalu, dan diperkirakan memiliki panjang hingga 4 meter.

Bernama Vectaerovenator Inopinatus, dinosaurus ini termasuk dalam kelompok dinosaurus yang mirip Tyrannosaurus rex (T-Rex) dan burung modern.

Melansir BBC, Kamis (13/8/2020), nama tersebut mengacu pada kantung udara besar yang ditemukan di beberapa tulang pada tubuhnya, mulai dari leher, punggung, dan ekor yang merupakan salah satu ciri yang membantu para ilmuwan mengidentifikasi asal-usul fosil yang diduga spesies theropoda tersebut.

Kantung udara ini, juga terlihat pada burung modern yang merupakan perpanjangan dari paru-paru. Diketahui “kemungkinan besar kantung itu berguna untuk membantu mendorong sistem pernapasan yang efisien yang membuat kerangka lebih ringan", ungkap perwakilan Universitas Southampton.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Ditemukan Pada 3 Penemuan yang Berbeda

Fosil yang Ditemukan (UNIVERSITY OF SOUTHAMPTON)
Fosil yang Ditemukan (UNIVERSITY OF SOUTHAMPTON)

Fosil tersebut ditemukan dalam tiga penemuan terpisah dengan orang yang berbeda-beda pada tahun 2019 dan diserahkan ke Dinosaur Isle Museum di Sandown, tempat fosil tersebut dipamerkan.

Robin Ward, seorang pemburu fosil dari Stratford-upon-Avon, mengunjungi Pulau Wight bersama keluarganya ketika mereka menemukan fosil tersebut. "Kegembiraan menemukan fosil benar-benar fantastis," katanya.

James Lockyer, dari Spalding, Lincolnshire, juga diketahui sedang mengunjungi pulau itu ketika dia menemukan tulang lainnya. "Kelihatannya berbeda dengan vertebra reptil laut yang pernah saya temui di masa lalu. Saya sedang mencari tempat di Shanklin dan telah diberitahu bahwa saya tidak akan menemukan banyak di sana. Namun, saya selalu memastikan saya mencari di area yang tidak diketahui orang lain, dan pada kesempatan ini perjuangan saya terbayar." jelasnya.

Paul Farrell, dari Ryde, yang juga salah seorangg yang menemukan fosil menjelaskan bagaimana ia menemukan fosil tersebut "Saya sedang berjalan di sepanjang pantai, menendang batu dan menemukan sesuatu yang tampak seperti tulang dari dinosaurus. Saya sangat terkejut mengetahui itu bisa menjadi spesies baru."

Kerangka Penuh Ruang Udara

Posisi Fosil Dinosaurus (University of Southampton)
Posisi Fosil Dinosaurus (University of Southampton)

Chris Barker, yang memimpin studi University of Southampton, mengatakan: "Kami terkejut dengan betapa berlubangnya hewan ini. Bagian dari kerangkanya penuh ruang udara.”

Diketahui, catatan dinosaurus theropoda dari periode 'pertengahan' Cretaceous di Eropa tidak terlalu bagus, jadi sangat menarik jika fosil tersebut dapat meningkatkan pemahaman para peneliti tentang keanekaragaman spesies dinosaurus sejak saat ini.

"Anda biasanya tidak menemukan dinosaurus disimpan di Shanklin, karena mereka biasanya akan diletakkan di habitat laut. Anda lebih mungkin menemukan fosil tiram atau kayu apung, jadi ini memang penemuan langka."

Kemungkinan besar Vectaerovenator tinggal di daerah utara, tempat tersembunyi yang susah ditemukan, dengan bangkai telah hanyut ke laut dangkal di dekatnya. Penemuan tersebut akan diterbitkan dalam jurnal Papers in Palaeontology dan ditulis bersama oleh mereka yang menemukan fosil tersebut.

 

Reporter: Viraloca Cindrauli Sitompul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya