Liputan6.com, Jakarta- Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) mengungkapkan bahwa terdapat kasus Virus Corona COVID-19 terkonfirmasi pada WNI di Kuwait, Qatar, dan Timor Leste.
"Tambahan WNI terkonfirmasi COVID-19 di Kuwait, Qatar, dan Timor-Leste. Total WNI terkonfirmasi di luar negeri adalah 1368: 899 sembuh, 117 meninggal & 352 dalam perawatan," tulis @Kemlu_RI.
#SahabatKemlu, berikut Perkembangan #COVID19 di Dunia & Pelindungan WNI per 28/08 pkl 08.00 WIB. Tambahan WNI terkonfirmasi COVID19 di 🇰🇼,🇶🇦&🇹🇱. Total WNI terkonfirmasi di luar negeri adalah 1368: 899 sembuh, 117 meninggal & 352 dalam perawatan.#NegaraMelindungi #IniDiplomasi pic.twitter.com/Mq11TbkNFG
— MoFA Indonesia (@Kemlu_RI) August 28, 2020
Kemlu RI mencatat ada 112 WNI yang tertular Virus Corona COVID-19 di Kuwait. 104 di antaranya sudah dinyatakan sembuh, 5 dalam perawatan, dan 3 orang meninggal dunia.
Advertisement
Sementara di Qatar, 118 WNI tercatat mengalami COVID-19 dengan 111 telah pulih, 6 orang dirawat, dan 1 orang meninggal dunia.
Terdapat 2 WNI yang positif COVID-19 di COVID-19. 1 orang warga Indonesia telah dinyatakan pulih, dan 1 lainnya masih dalam perawatan, menurut Kemenlu RI.
Berdasarkan data pada Jumat (28/8/2020) per pukul 08.00 WIB itu, total kasus Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia telah mencapai 24 juta.
Saksikan Video Berikut Ini:
8 WNI Dalam Perawatan di Korea Selatan
Kemlu RI melaporkan bahwa 21 WNI tercatat terinfeksi COVID-19 di Korea Selatan, dengan 13 orang telah pulih dan 8 lainnya yang masih dalam perawatan.
Dilansir Channel News Asia, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan 371 kasus baru COVID-19 pada 27 Agustus tengah malam waktu setempat, sehingga total infeksi di negara itu telah mencapai 19.077, termasuk 316 kematian.
pihak berwenang Korea Selatan telah memberhentikan kebijakan social distancing level tertinggi mereka pada Jumat (28/7), meskipun mencatat peningkatan tiga digit lainnya dalam kasus baru Virus Corona COVID-19.
Perdana Menteri Chung Sye-kyun menyatakan bahwa pemerintah Negeri Ginseng tersebut akan memperpanjang kebijakan social distancing level 2 saat ini, yang akan berakhir pada akhir pekan ini, untuk setidaknya selama sepekan lagi.
Dalam pertemuan pemerintahan, PM Chung Sye-kyun menerangkan, "Jarak sosial tahap 3 adalah pilihan terakhir mengingat efek besar dari ekonomi dan sosial".
Advertisement