Liputan6.com, Jakarta- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengajak negara-negara untuk membuat komitmen ambisius dalam rangka menjaga masa depan Bumi untuk generasi mendatang. Hal itu disampaikan PM Boris Johnson saat berpidato di Sesi Meja Bundar Aksi Iklim PBB (UN Climate Action Roundtable).
Pertemuan meja bundar virtual itu digelar pada Kamis sore (24/9/2020), dalam rangka mendorong pengambilan tindakan di bidang perubahan iklim dan untuk memetakan jalan menuju pemulihan dari krisis Virus Corona yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Selain itu, PM Boris Johnson juga mengumumkan bahwa Inggris akan menjadi tuan rumah acara bersama PBB pada 12 Desember 2020 mendatang. Acara itu digelar untuk memperingati lima tahun Perjanjian Paris, di mana semua negara berkomitmen untuk membatasi laju pemanasan global.
Advertisement
KTT ini akan menjadi kesempatan bagi para pemimpin dunia untuk mengumumkan kontribusi yang ditetapkan secara Nasional/Nationally Determined Contribution (NDC) serta target emisi nol bersih yang baru dan ditingkatkan.
Sebagai bagian dari Perjanjian Paris, semua negara yang terlibat diharuskan untuk menyerahkan NDC yang baru dan ambisius mereka pada akhir 2020.
Untuk membantu membatasi pemanasan global dan mencapai emisi nol bersih – dari meningkatkan energi terbarukan hingga berinvestasi di transportasi ramah lingkungan, NDC menetapkan apa yang akan dilakukan setiap negara sampai tahun 2030.
Arahan tentang NDC Inggris sedang ditinjau oleh Komite Perubahan Iklim negara tersebut, yang telah direvisi dan akan menerbitkan rekomendasinya pada waktunya.
PM Boris Johnson juga meminta para pemimpin dunia untuk mengumumkan target emisi nol bersih yang benar-benar transformasional dan komiten pendanaan iklim yang berani dalam acara pertemuan pada 12 Desember itu, demikian menurut Kedutaan Besar Inggris di Jakarta dalam rilisnya.
Saksikan Video Berikut Ini:
Sambutan dari PM Boris Johnson
Dalam Sesi Meja Bundar Aksi Iklim PBB yang dihadiri dari kantornya di Downing Street, PM Boris Johnson menyampaikan beberapa pernyataan sebagai berikut:
"Di saat dunia terus menghadapi Virus Corona, kita harus melihat ke depan bagaimana kita akan bangkit dan bagaimana kita dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk membangun kembali dengan lebih baik," kata pernyataan itu.
Pernyataan tersebut juga mengatakan, "Inggris akan memimpin dengan contoh, memastikan isu lingkungan tetap berada di agenda global dan menjadi landasan untuk revolusi industri ramah lingkungan di tingkat global. Namun tidak ada satu negara pun yang bisa membalikkan keadaan ini sendirian – ini akan menjadi seperti berusaha menyelamatkan kapal tenggelam dengan satu ember.”
PM Boris Johnson dalam pernyataannya juga menegaskan bahwa "Kita tidak bisa membiarkan aksi iklim menjadi korban lain dari Virus Corona. Marilah kita menjadi pemimpin yang mengamankan masa depan planet ini untuk anak-anak, cucu, dan generasi kita yang akan datang."
Acara peringatan Perjanjian Paris ini akan memulai satu tahun penuh aksi menjelang KTT iklim global COP26 pada November 2020 yang akan diselenggarakan oleh Inggris bersama dengan Italia di Glasgow.
Selain itu, PM Boris Johnson juga berkomitmen untuk memastikan bahwa solusi berbasis alam adalah bagian penting untuk melawan perubahan iklim. Ia juga dijadwalkan akan menyampaikan dua acara pada Sidang Umum PBB (UNGA) tentang keanekaragaman hayati yang akan digelar pekan depan.
Advertisement
Pernyataan dari Presiden COP26 dan Menteri Bisnis Alok Sharma
Adapun rangkaian pernyataan yang akan diberikan oleh Presiden COP26 dan Menteri Bisnis Alok Sharma.
"Mata dunia akan tertuju pada COP26 ketika Inggris menjadi tuan rumah pada November tahun depan. Tetapi menangani perubahan iklim tidak bisa menunggu," jelas pernyataan tersebut.
Pernyataan tersebut kemudian melanjutkan, "Itulah sebabnya kami menyiapkan panggung ini dengan seruan kepada semua orang yang siap untuk melangkah maju Desember ini dan menetapkan NDC yang berani untuk masa depan yang bersih dan sejahtera. Tanggung jawab untuk mengambil tindakan ada pada diri kita masing-masing, dan bersama-sama kita akan dapat mendorong tindakan tersebut".
Para Juara Tingkat Tinggi (High Level Champions) COP26 dan COP25 untuk Aksi Iklim Global juga akan mengadakan serangkaian dialog virtual di seluruh dunia pada November 2020, kata Kedutaan Besar Inggris di Jakarta dalam rilisnya.
Dialog vitual tersebut diharapkan dapat menyatukan kota dan negara-negara bagian, kalangan bisnis, masyarakat sipil, dan lainnya untuk mendorong perlombaan menuju emisi nol bersih.
Pembahasan yang akan dilakukan mencakup tindakan di berbagai bidang termasuk transportasi, alam, dan energi untuk menjaga momentum dalam menangani perubahan iklim pada skala global.
Inggris diketahui telah melipatgandakan pendanaan untuk Pembiayaan Iklim Internasional menjadi 11,6 miliar poundsterling.
Tak hanya itu, Inggris juga berkomitmen untuk mencapai nol emisi gas rumah kaca bersih pada tahun 2050.