Tiga Bus Meledak di Israel, Teror?

Menteri Transportasi Israel Miri Regev bahkan sampai menghentikan sementara semua layanan bus, kereta api, dan kereta jenis light rail train di Israel sehingga pemeriksaan terhadap perangkat peledak dapat dilakukan.

oleh Tanti Yulianingsih Diperbarui 21 Feb 2025, 10:32 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2025, 10:15 WIB
Polisi Israel menangani ledakan bus. (Israel Police)
Polisi Israel menangani ledakan bus. (Israel Police)... Selengkapnya

Liputan6.com, Tel Aviv - Tiga bus meledak di Bat Yam, sebelah selatan Tel Aviv, dalam apa yang menurut polisi Israel adalah dugaan serangan teror.

"Perangkat di dua bus lainnya gagal meledak," kata polisi Israel seperti dikutip dari BBC, Jumat (21/2/2025), seraya menambahkan bahwa "pasukan polisi dalam jumlah besar berada di tempat kejadian, mencari tersangka".

(Pasca ledakan tersebut) Menteri Transportasi Israel Miri Regev menghentikan sementara semua layanan bus, kereta api, dan kereta jenis light rail train di negara itu sehingga pemeriksaan terhadap perangkat peledak dapat dilakukan, demikian menurut laporan media Israel.

Rekaman di media sosial menunjukkan setidaknya satu bus terbakar di tempat parkir, dengan gumpalan asap tebal mengepul di atasnya.

"Tidak ada laporan korban jiwa pada tahap ini," kata polisi.

Juru bicara polisi Aryeh Doron mengatakan "peristiwa itu masih berlangsung", dengan petugas masih berusaha menemukan lebih banyak bom di Tel Aviv.

"Pasukan kami masih menyisir daerah itu," kata Doron kepada Channel 12, seraya menambahkan bahwa masyarakat harus waspada terhadap "setiap tas atau benda yang diduga sebagai bom".

"Kita mungkin beruntung jika memang teroris menyetel waktu ini pada jam yang salah. Namun, masih terlalu dini untuk memastikannya," katanya.

Menurut media lokal, salah satu bom yang tidak meledak, seberat 5 kg, memuat pesan yang berbunyi "Balas dendam dari Tulkarem" - merujuk pada operasi kontraterorisme militer Israel baru-baru ini di Tepi Barat.

Menanggapi insiden di Bat Yam, Menteri Pertahanan Israel Katz mengatakan bahwa ia telah menginstruksikan militer untuk "meningkatkan intensitas" aktivitas di kamp-kamp pengungsi di Tepi Barat.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terus mendapatkan informasi terbaru tentang situasi tersebut, kata kantornya dalam sebuah pernyataan.

Media publik Kan melaporkan bahwa Menteri Transportasi Miri Regev telah mempersingkat perjalanannya ke Maroko dan akan kembali ke Israel.

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya