Liputan6.com, Mogadishu - Konvoi presiden Somalia diserang.
Laporan AFP yang dikutip Jumat (21/3/2025) menyebut sebuah bom pinggir jalan meledak pada hari Selasa (18/3) di dekat istana presiden Somalia. Pemerintah mengatakan serangan oleh kelompok militan tersebut menargetkan konvoi presiden.
Ledakan bom hari Selasa itu terjadi di dekat istana presiden tepat setelah Presiden Hassan Sheikh Mohamud keluar dari halaman istana dalam sebuah konvoi menuju bandara utama.
Advertisement
Presiden Hassan Sheikh Mohamud sedang menuju ke Shabelle Tengah di Somalia selatan untuk mengawasi operasi militer melawan al-Shabab.
Al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui situs web yang berafiliasi dengan kelompok militan tersebut.
Kementerian Informasi Somalia dalam sebuah pernyataan menyebut serangan di ibu kota Mogadishu sebagai "tindakan pengecut yang putus asa" oleh kelompok militan Al-Shabab, yang mengaku bertanggung jawab. Pernyataan tersebut tidak menyebutkan jumlah korban tewas secara resmi, tetapi seorang saksi mata mengatakan ia menghitung tiga jasad di tempat kejadian.
Seorang saksi mata, Ayub Osman, mengatakan ia melihat "tiga orang tergeletak di tanah, tak bergerak, tertutup debu dan puing-puing." Saksi mata lainnya, Hassan Nur, yang tinggal di dekat lokasi kejadian mengatakan ia melihat dua jenazah.
Presiden Somalia dilaporkan tidak terluka.
Al-Shabab, yang menentang pemerintah federal Somalia, sering melakukan pemboman dan penyerangan yang menargetkan pejabat pemerintah dan personel militer di negara Tanduk Afrika tersebut. Kelompok tersebut menguasai sebagian wilayah pedesaan Somalia dan menimbulkan ancaman yang signifikan meskipun ada operasi militer berkelanjutan oleh pasukan pemerintah dan pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika.
Sekjen PBB Mengutuk Keras Serangan Al-Shabab
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk keras serangan yang menargetkan konvoi presiden yang menewaskan dan melukai orang lain, dan menegaskan kembali dukungan PBB kepada rakyat dan pemerintah Somalia "dalam perang melawan terorisme dan dalam memajukan upaya menuju perdamaian dan stabilitas," kata wakil juru bicara PBB Farhan Haq.
Kedutaan Besar Inggris di Mogadishu juga mengutuk serangan tersebut dan menegaskan kembali dukungannya terhadap upaya kontraterorisme Somalia.
"Inggris tetap menjadi mitra setia pemerintah Somalia saat mereka memerangi para ekstremis brutal yang bertanggung jawab atas serangan keji ini," kata kedutaan tersebut dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah Somalia diketahui telah mengintensifkan kampanye militernya melawan kelompok Al-Shabab dalam beberapa bulan terakhir, dengan pasukan merebut wilayah di Shabelle Tengah dan wilayah lainnya.
Advertisement
