Kasus COVID-19 Perdana di Kamp Pengungsi Suriah di Yordania, PBB Waspada

Badan pengungsi PBB sedang meningkatkan upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di kalangan ratusan ribu pengungsi Suriah di kamp Yordania setelah kasus pertama dikonfirmasi pekan lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Sep 2020, 07:03 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2020, 07:03 WIB
Ramadan di Kamp Pengungsi Suriah
Seorang gadis Suriah yang terlantar menunggu pelanggan membawa buncis untuk digiling selama bulan suci Ramadan di kamp Washukanni untuk para pengungsi internal di provinsi Hasakeh di timur laut Suriah, (10/5/2020). (AFP/Delil Souleiman)

Liputan6.com, Amman - Badan pengungsi PBB sedang meningkatkan upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di kalangan ratusan ribu pengungsi Suriah di kamp Yordania setelah kasus pertama dikonfirmasi pekan lalu, kata kepala UNHCR di negara tersebut, Sabtu (12/9).

UNHCR mengonfirmasi tiga kasus corona di kamp pengungsi Suriah terbesar di negara tersebut, Zaatari, dekat perbatasan dengan Suriah. Pihaknya juga memastikan dua kasus muncul di kamp yang lebih kecil, Azraq.

Infeksi di dua kamp, yang menampung sekitar 120.000 pengungsi, merupakan kasus terkonfirmasi pertama sejak pandemi di Yordania dilaporkan muncul pertama kali pada Maret 2020.

"Perkembangan pekan ini jelas menjadi situasi yang mengkhawatirkan bagi semua, terlebih bagi pengungsi yang tinggal di kamp. Ruang penuh sesak dan kondisi hidup yang sempit mempersulit penjagaan jarak fisik," kata perwakilan UNHCR di Yordania, Dominik Bartsch.

Pengungsi yang terbukti positif COVID-19 dikirim ke area isolasi yang dibangun oleh pemerintah Yordania di dekat Laut Mati. Sementara itu, keluarga pasien yang melakukan kontak dengan pengidap corona dikarantina di dalam kamp, menurut badan PBB tersebut.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Yordania melakukan ribuan tes COVID-19, membatasi akses keluar masuk kamp dan melatih staf medis, kata Bartsch.

Infeksi di kamp pengungsi muncul ketika kasus COVID-19 di negara tersebut melonjak tajam sejak awal September.

Yordania merupakan negara utama yang menampung pengungsi Suriah, yang menyelamatkan diri dari perang sipil selama hampir satu dekade di tanah air mereka. PBB mencatat sekitar 655.000 pengungsi Suriah di kerajaan tersebut.

Simak video pilihan berikut:

Update 13 September: 26,6 Juta Kasus COVID-19 di Dunia

(Foto: Dok Pemkot Surabaya)
Pasien sembuh dari Corona COVID-19 di Surabaya, Jawa Timur (Foto: Dok Pemkot Surabaya)

Kasus Virus Corona (COVID-19) di seluruh dunia mencapai 28,6 juta kasus. Amerika Serikat mencatat pasien terbanyak, yakni 6,4 juta.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, Minggu (13/9/2020), angka kematian juga meningkat dan kini sudah ada 919 ribu korban COVID-19. Negara dengan jumlah kematian tertinggi adalah AS (193 ribu), Brasil (131 ribu), dan India (77 ribu).

Pada 10 besar negara dengan kasus COVID-19 tertinggi mayoritas merupakan negara-negara berkembang, seperti India, Brasil, Rusia, Peru, hingga Argentina.

Di Timur Tengah, kasus COVID-19 tertinggi masih berada di Iran (399 ribu), kmeudian disusul Arab Saudi (325 ribu).

Kasus di Indonesia sudah mencapai 214 ribu dengan tingkat kematian yang tinggi di Asia Pasifik dan Asia Tenggara. Pemerintah kini sedang berpolemik menyusul keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk PSBB total.

Sementara, kasus COVID-19 di China masih stabil di angka 90 ribu. Korea Selatan dan Jepang masing-masing mencatat 22 ribu dan 75 ribu kasus.

Untuk pasien sembuh dari virus ini sudah mencapai 19,3 juta di seluruh dunia. Pasien sembuh terbanyak berasal Brasil, India, dan Amerika Serikat.

Selengkapnya...

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya