Ledakan Tangki Bahan Bakar di Beirut Lebanon, 4 Orang Tewas

4 orang tewas akibat ledakan dari tangki bahan bakar yang memicu kebakaran di Beirut, Lebanon.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 10 Okt 2020, 09:03 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2020, 09:02 WIB
Ledakan Meledak
Ilustrasi Foto Ledakan (iStockphoto)

Liputan6.com, Beirut- Ledakan dari tangki bahan bakar yang memicu kebakaran telah terjadi di Beirut, Lebanon. 

Dilansir AFP, Sabtu (10/10/2020), setidaknya empat orang dinyatakan tewas akibat ledakan tersebut. 

"Jumlah korban meningkat menjadi empat orang," terang Palang Merah Lebanon di akun Twitter-nya, memperbarui jumlah korban dari dua orang tewas.

Insiden itu diketahui terjadi di distrik Tariq al-Jdide yang ramai, dengan petugas pemadam kebakaran yang menggunakan tangga bergerak untuk mengevakuasi orang-orang yang berada kawasan tersebut.

Sementara itu, stasiun televisi Lebanon Al-Jadeed melaporkan bahwa lebih dari 30 orang terluka akibat ledakan itu dan tampak adanya suara orang-orang berteriak panik.

Sebuah sumber medis juga menambahkan bahwa tiga dari mereka yang dirawat di rumah sakit merupakan anak-anak, karena luka bakar.

Saksikan Video Berikut Ini:

Penyebab Ledakan Belum Diketahui

Ilustrasi kebakaran
Ilustrasi kebakaran. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menurut Letnan Pemadam Kebakaran Beirut Ali Najm, penyebab ledakan dan kebakaran yang terjadi di gudang yang berisi tangki bahan bakar minyak itu masih belum diketahui.

Namun sumber dari otoritas keamanan setempat menyebutkan kebakaran terjadi di area bawah tanah di mana juga tedapat penyimpanan bensin.

Sumber tersebut juga mengatakan bahwa pihak berwenang telah menangkap pemilik yang mengelola salah satu dari banyak layanan generator swasta yang memasok listrik kepada warga pemadaman listrik sering terjadi. 

Ibu Kota Lebanon tersebut sedang mencari gudang yang mungkin melanggar hukum atau menimbulkan bahaya bagi daerah pemukiman, dalam beberapa pekan terakhir, menurut Gubernur Beirut Marwan Aboud kepada Al-Jadeed.

"Kami khawatir kecelakaan seperti itu bisa terjadi," ujar Aboud.

Ia pun menambahkan bahwa sekitar 100 tempat telah diidentifikasi sebagai lokasi yang diduga berisiko.

"Kami telah memerintahkan beberapa dari mereka untuk ditutup dan meminta yang lain untuk menerapkan prosedur untuk melindungi publik," jelas Aboud.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya