Italia Perluas Lockdown Usai Kasus COVID-19 Tembus 1 Juta dan Catat Rekor

Italia telah menambahkan lebih banyak wilayah ke "zona merah" berisiko tinggi akibat virus corona COVID-19 setelah kasus di seluruh negeri mencapai rekor harian baru.

oleh Hariz Barak diperbarui 15 Nov 2020, 08:01 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2020, 08:01 WIB
FOTO: Kasus COVID-19 di Italia Tembus Satu Juta
Sejumlah orang yang mengenakan masker berjalan di Roma, Italia, 10 November 2020. Kasus COVID-19 di Italia menembus angka satu juta pada Rabu (11/11), menurut statistik resmi Kementerian Kesehatan Italia. (Xinhua/Cheng Tingting)

Liputan6.com, Roma - Italia telah menambahkan lebih banyak wilayah ke "zona merah" berisiko tinggi akibat virus corona COVID-19 karena kasus di seluruh negeri mencapai rekor harian baru.

Campania dan Tuscany akan bergabung dengan wilayah lain yang ditempatkan di bawah lockdown regional yang paling ketat mulai Minggu 15 November 2020.

Pihak berwenang di Campania, termasuk Napoli, telah memperingatkan bahwa sistem kesehatan di sana hampir runtuh.

Pengumuman yang datang pada hari Jumat 13 November 2020 muncul ketika Italia mengonfirmasi 40.902 infeksi baru - total harian tertinggi yang pernah ada.

Negeri Pisa juga melewati angka satu juta awal pekan ini dan ada lebih dari 44.000 kematian, demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (14/11/2020).

Konsultan virus corona pemerintah Italia, Walter Ricciardi, mengatakan kepada wartawan bahwa negara itu memiliki "dua hingga tiga minggu untuk memutuskan apakah akan memberlakukan lockdown berskala nasional baru."

Simak video pilihan berikut:

Episentrum

FOTO: Kasus COVID-19 di Italia Tembus Satu Juta
Seorang pria yang mengenakan masker menyusuri sebuah jalan di Roma, Italia, 11 November 2020. Kasus COVID-19 di Italia menembus angka satu juta pada Rabu (11/11), menurut statistik resmi Kementerian Kesehatan Italia. (Xinhua/Cheng Tingting)

Awal tahun ini, Italia menjadi episentrum pandemi di Eropa tetapi berhasil mengendalikan wabahnya dengan penguncian nasional yang ketat. Pembatasan secara bertahap dicabut karena kasus mereda. Tetapi pekan lalu, Italia dihadapkan dengan gelombang kedua infeksi, memicu pemerintah memperkenalkan langkah-langkah baru.

Wilayah dibagi menjadi tiga zona --merah untuk risiko tertinggi, lalu oranye dan kuning. Di zona merah saat ini adalah Lombardy, Bolzano, Piedmont dan Lembah Aosta di utara, dan Calabria di selatan.

Di daerah ini, yang mencakup sekitar 16,5 juta orang dalam populasi 60 juta, penduduk hanya dapat meninggalkan rumah untuk bekerja, alasan kesehatan, belanja penting atau keadaan darurat. Semua toko yang tidak penting tutup.

Bar dan restoran juga tutup tetapi orang dapat berolahraga di dekat rumah mereka jika mereka memakai masker. Penata rambut bisa tetap buka.

Seperempat dari kasus baru ada di Lombardy, termasuk Milan. Itu adalah area yang paling parah terkena wabah pertama di Italia dan itu adalah hotspot virus corona pertama di Eropa.

Campania, bagaimanapun, telah melesat langsung dari zona kuning menjadi merah sebagai lonjakan kasus yang mengancam rumah sakit.

"Situasi di Campania di luar kendali," kata Menteri Luar Negeri Luigi Di Maio kepada surat kabar La Stampa, Jumat. "Kami membutuhkan pembatasan yang mendesak ... orang-orang sekarat."

Media Italia telah menyiarkan adegan mengejutkan dari rumah sakit di Napoli.

Staf di satu rumah sakit telah membawa tangki oksigen dan peralatan lain ke luar untuk merawat orang-orang yang diparkir di mobil mereka karena bagian gawat darurat dibanjiri kasus.

"Kami hampir tidak memiliki tempat tidur lagi," kata Rodolfo Punzi, seorang pejabat di rumah sakit Cotugno, kepada kantor berita AFP.

Juga minggu ini sebuah video menjadi viral dari seorang pasien lanjut usia yang diduga COVID-19 ditemukan tewas di toilet bagian gawat darurat rumah sakit Cardarelli di Naples. Cucunya menyebutnya sebagai "penghinaan terhadap martabat manusia" dan menuduh stafnya mengabaikan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya