Waterbuurt, Rumah Terapung Canggih Solusi Banjir di Amsterdam Belanda

Belanda memiliki perumahan terapung canggih yang bernama Waterbuurt. Perumahan ini diyakini lebih efisien daripada rumah statis di darat.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Des 2020, 20:32 WIB
Diterbitkan 13 Des 2020, 20:32 WIB
Waterbuurt Amsterdam
Waterbuurt Amsterdam (@marionmertens/Twitter).

Liputan6.com, Amsterdam - Waterbuurt (bahasa Belanda yang berarti "kawasan air") adalah pembangunan perumahan canggih di Amsterdam, yang terdiri dari hampir 100 rumah terapung individu yang ditempatkan di Danau Eimer.

Rumah terapung di distrik Ijburg bukanlah rumah perahu biasa, melainkan rumah apung sungguhan. Mereka mengapung berdekatan dengan dermaga dan dilekatkan ke tiang baja, jadi mereka hanya bergerak secara vertikal dengan perubahan pasang surut.

Didesain oleh arsitek Belanda Marlies Rohmer, rumah-rumah tersebut memiliki "desain dasar yang sungguh-sungguh" tetapi pada saat yang sama juga nyaman. Mereka dibangun di galangan kapal sekitar 65 km sebelah utara Danau Eimer dan kemudian diangkut melalui jaringan kanal.

Dikutip dari Oddity Central, Sabtu (12/12/2020), Meski Waterbuurt masih dalam pengerjaan, beberapa rumah sudah dihuni.

Dua pertiga populasi Belanda hidup di wilayah yang tingginya di bawah permukaan laut, dengan mencairnya lapisan es maka akan menjadi masalah serius. Banyak orang yang percaya bahwa hidup di atas air di negara Eropa jauh lebih aman daripada hidup di darat.

Belum lagi harga tanah rumah di pusat kota besar seperti Amsterdam yang beberapa tahun belakangan ini melejit. Jika Anda tidak tahu, air tidak semahal itu.

"Hidup di atas air sudah lebih aman jika Anda tinggal di tempat yang sering terjadi banjir. Sebagian besar kota besar sudah berpenduduk padat dan harga (perumahan) meter persegi meningkat pesat dan air tidak semahal tanah," imbuh Koen Olthuis, seorang visioner arsitektur air.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tidak Statis dan Mudah Diadaptasi

Waterbuurt Amsterdam
Waterbuurt Amsterdam (@getarchitecture/Twitter).

"Selain itu, kota terlalu statis, di mana setiap komponen perkotaan yang kita bangun harus bertahan di sana selama 50 atau 70 tahun dan seiring kota berubah, satu-satunya alternatif adalah menghancurkan benda-benda ini. Tapi bangunan terapung dapat dipindahkan dan diadaptasi, ini semua tentang menciptakan kembali kota kita sehingga berfungsi lebih baik," tambahnya.

Pembangunan perumahan seperti Waterbuurt adalah bukti bahwa hidup di atas air tidak hanya memungkinkan, tetapi bahkan mungkin lebih disukai daripada hidup di darat. Namun tidaklah mudah, karena banyak hal yang rutin di darat, harus diciptakan kembali di atas air, baik dari segi teknis maupun hukum.

Rumah terapung dibangun di atas platform beton terendam, serta terdiri dari rangka baja ringan dan dinding dan panel kayu. Kamar tidur dan kamar mandi terletak di lantai bawah, yang sebagian tergenang air.

Selain itu, Dapur dan ruang makan terletak di lantai dasar yang ditinggikan, sedangkan ruang tamu utama dan teras luar ruangan berada di lantai atas.

Semua rumah terapung dirancang dengan banyak tambahan yang dapat dipilih pembeli, seperti teras terapung, pintu masuk kedua atau jalan setapak di sekitar properti.

Waterbuurt adalah bagian dari Distrik Ijburg, sebuah proyek ambisius yang ditetapkan untuk menjadi pemukiman air terbesar dalam sejarah Belanda. Selain rumah terapung, ini akan mencakup wonboats multi-keluarga, taman terapung dan bahkan gedung pencakar langit terapung.

 

Reporter: Ruben Irwandi

Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan COVID-19

Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19
Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya