Deteksi Mutasi Baru Virus Corona dari Inggris, Korsel Percepat Vaksinasi COVID-19

Korea Selatan berupaya mempercepat vaksinasi COVID-19, setelah ditemukannya infeksi dari varian baru Virus Corona.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 28 Des 2020, 14:16 WIB
Diterbitkan 28 Des 2020, 14:16 WIB
Takut Corona, Warga Seoul Antre Mengular Beli Masker
Warga mengantre untuk membeli masker di luar sebuah supermarket di Seoul, Korea Selatan, Rabu (4/3/2020). Hingga saat ini tercatat infeksi virus corona atau COVID-19 di Korea Selatan telah menembus 5.328 kasus. (Jung Yeon-je/AFP)

Liputan6.com, Seoul- Pejabat Korea Selatan berjanji untuk mempercepat upaya meluncurkan program vaksinasi Virus Corona, ketika negara itu mengumumkan telah mendeteksi kasus pertama dari varian COVID-19 yang ditemukan di Inggris.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA) mengatakan pada Senin (28/12/2020) waktu setempat, varian baru COVID-19 yang lebih cepat menular itu terdeteksi pada  tiga orang yang memasuki Korea Selatan dari London pada 22 Desember 2020. 

Secara keseluruhan, KDCA melaporkan 808 kasus baru COVID-19 pada Minggu tengah malam (27 Desember), yang merupakan jumlah terendah sejak catatan rekor sebelumnya sebanyak 1.241 infeksi pada 25 Desember, seperti dikutip dari The Straits Times, Senin (28/12/2020). 

Pihak berwenang Korea Selatan memperingatkan bahwa penurunan itu mungkin karena kurangnya pengujian yang dilakukan selama akhir pekan dan liburan Natal. 

Mereka juga mengumumkan bahwa pihaknya akan memperpanjang langkah-langkah pengetatan social distancing hingga awal Januari 2021. 

Diketahui bahwa pemerintah Korea Selatan telah menghadapi kritik domestik yang meningkat atas pengadaan dan rencana peluncuran vaksin COVID-19.

Sebelumya, negara tersebut merencanakan program vaksinasi COVID-19 pertama dimulai pada kuartal pertama 2021, beberapa bulan setelah Amerika Serikat dan Uni Eropa.

Namun kini regulator akan mempersingkat periode yang diperlukan untuk menyetujui vaksin dan perawatan dari rata-rata 180 hari menjadi hanya 40 hari, demikian menurut keterangan dari Kementerian Keamanan Makanan dan Obat Korea Selatan. 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:

Berpacu dengan Waktu

Korea Selatan Bangun RS Kontainer
Pekerja menyiapkan kontainer untuk bangsal merawat orang yang terinfeksi corona COVID-19 di halaman Pusat Medis Seoul, Kamis (10/12/2020). Otoritas Korea Selatan membuat tempat tidur rumah sakit dari kontainer untuk meringankan beban fasilitas medis yang telah kewalahan. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Proses persetujuan tambahan untuk distribusi dan penjualan vaksin COVID-19 yang biasanya memakan waktu beberapa bulan, akan dipersingkat menjadi sekitar 20 hari, kata Kementerian Keamanan Makanan dan Obat Korea Selatan. 

Petugas medis dan penduduk lanjut usia di Korea Selatan akan mulai menerima vaksinasi pada Februari 2021, sementara rencana untuk memvaksinasi masyarakat luas juga akan dipercepat, kata Kepala Staf Kepresidenan Korea Selatan, Noh Young-min.

"Pemerintah sedang melakukan semua yang mereka bisa untuk memajukan kerangka waktu (vaksinasi) ini dan juga membuat kemajuan," terang Noh Young-min.

Sebelumnya, Korea Selatan berencana untuk membeli dosis yang cukup untuk memvaksinasi 46 juta orang, atau lebih dari 85 persen populasinya.

Menurut Noh Young-min, pihak berwenang mengharapkan populasi Korea Selatan mencapai tingkat kekebalan melalui program vaksinasi yang lebih cepat. 

Sejauh ini, negara tersebut telah melaporkan total 57.680 kasus dan 819 kematian akibat Virus Corona COVID-19. 

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya