Musang Ferret yang Terancam Punah di AS Diberi Vaksin COVID-19, Kenapa?

Sementara manusia masih menunggu, musang ferret berkaki hitam yang terancam punah di Colorado, Amerika Serikat sudah mendapatkan vaksin virus corona COVID-19. Mengapa?

oleh Hariz Barak diperbarui 03 Jan 2021, 18:36 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2021, 18:36 WIB
Musang ferret kaki hitam (Mustela nigripes). Sejumlah hewan ini menerima vaksin COVID-19 di Colorado, Amerika Serikat (Wikimedia Commons)
Musang ferret kaki hitam (Mustela nigripes). Sejumlah hewan ini menerima vaksin COVID-19 di Colorado, Amerika Serikat (Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Colorado - Sementara manusia masih menunggu, musang ferret berkaki hitam yang terancam punah di Colorado, Amerika Serikat sudah mendapatkan vaksin virus corona COVID-19.

Seratus dua puluh musang ferret (Mustela nigripes) telah divaksinasi dengan vaksin COVID-19 hewan eksperimental, menurut Associated Press, dikutip dari Livescience, Minggu (3/1/2021).

Musang ferret disebut sangat rentan mati karena SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19. Musang cerpelai mink, sepupu dekat musang ferret, telah ditemukan tertular virus corona di sebuah peternakan bulu, dan secara mengkhawatirkan, di alam liar. Ini berbahaya karena setiap kali virus menular antara manusia dan hewan, ia memiliki lebih banyak peluang untuk mengembangkan mutasi.

"Untuk virus pernapasan yang sangat menular, sangat penting untuk memperhatikan reservoir hewan," kata Corey Casper, seorang vaksinologis dan kepala eksekutif Lembaga Penelitian Penyakit Menular di Seattle, kepada Colorado Public Radio (CPR).

"Jika virus kembali ke inang hewan dan bermutasi, atau berubah, sedemikian rupa sehingga dapat diperkenalkan kembali kepada manusia, maka manusia tidak akan lagi memiliki kekebalan itu. Itu membuat saya sangat prihatin."

Musang ferret berkaki hitam berasal dari padang rumput di Dataran Besar Amerika utara. Mereka pernah diyakini punah, tetapi beberapa individu ditemukan kembali di Wyoming pada tahun 1981, menurut Layanan Ikan &Satwa Liar AS. Berkat program konservasi dan pelepasan, diperkirakan 370 musang ferret berkaki hitam ada di alam liar.

Karena rendahnya angka dan kerentanan musang ferret terhadap virus corona, para konservasionis khawatir pandemi SARS-CoV-2 akan mengancam konservasi yang rapuh ini. Para ilmuwan di National Black-footed Ferret Conservation Center dekat Fort Collins, Colorado, mulai menyuntikkan populasi konservasi mereka dengan vaksin eksperimental pada akhir musim panas.

Vaksin yang digunakan untuk mamalia itu berbeda dari yang sejauh ini disetujui untuk penggunaan pada manusia. Untuk hewan tersebut, vaksin COVID-19 yang dipakai menggunakan segmen vaksin yang dimurnikan -berupa bagian dari spike protein virus- dan bahan kimia  lain yang mempromosikan respons kekebalan --berbeda ketimbang platform mRNA yang digunakan oleh vaksin virus corona COVID-19 manusia.

National Black-footed Ferret Conservation Center sekarang telah menyelesaikan inokulasi, meninggalkan 60 musang tidak divaksinasi jika ada yang salah dengan vaksin, menurut CPR.

Sejauh ini, musang yang divaksinasi tampak sehat, dan tes menunjukkan antibodi SARS-CoV-2 dalam darah mereka. Namun, belum jelas apakah vaksin benar-benar melindungi terhadap penyakit, karena uji coba kemanjuran tersebut belum selesai di musang.

Uji coba kemanjuran tersebut setara dengan uji coba Fase 3 pada manusia yang baru-baru ini memungkinkan vaksin COVID-19 Pfizer dan Moderna untuk menerima otorisasi penggunaan darurat (EUA) dari Food and Drug Administration Amerika Serikat (FDA).

"Kita dapat melakukan hal-hal semacam ini secara eksperimental pada hewan yang tidak bisa kita lakukan pada manusia," kata Rocke kepada CPR.

Simak video pilihan berikut:

Infeksi COVID-19 pada Hewan

Ilustrasi Singa.
Ilustrasi Singa. Photo by: WenPhotos on Pixabay

Pada kabar lain, infeksi Virus Corona COVID-19 pada hewan juga pernah dilaporkan sebelumnya. Kala itu, infeksi dialami empat ekor singa di Kebun Binatang Barcelona.

Keempat singa tersebut dinyatakan positif COVID-19, menurut otoritas veteriner pada Selasa 8 Desember 2020.

Ini adalah kali kedua kasus kucing besar diketahui tertular Virus Corona COVID-19.

Mengutip ABC Australia, Kamis (10/12/2020), tiga ekor singa betina bernama Zala, Nima dan Run Run, dan seekor singa jantan Kiumbe, dites Virus Corona COVID-19 setelah penjaga kebun binatang Barcelona melihat mereka menunjukkan gejala terinfeksi virus tersebut.

"Dua staf di 'Barcelona Zoo' juga dinyatakan positif COVID-19," kata pihak berwenang setelah wabah pertama kali terdeteksi bulan lalu.

Pihak otoritas sedang menyelidiki bagaimana singa bisa tertular Virus Corona COVID-19.

Selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya