3 Anggota Parlemen AS Positif COVID-19 Usai Insiden Penyerbuan Capitol Hill

AS telah mencatat jumlah infeksi COVID-19 tertinggi (22,6 juta) dan kematian (367.000) di dunia, belum ada tanda-tanda pandemi mereda, meskipun peluncuran vaksin telah dilakukan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 13 Jan 2021, 13:55 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2021, 13:55 WIB
FOTO: Massa Pendukung Donald Trump Serbu Capitol Hill, 1 Orang Tewas
Massa pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump berkumpul di luar Capitol Hill, Washington, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021). Sejumlah anggota parlemen dan massa pendukung Donald Trump menyerbu Capitol Hill untuk membatalkan pemilihan presiden Amerika Serikat. (AP Photo/Shafkat Anowar)

Liputan6.com, Jakarta - Tiga anggota parlemen AS dinyatakan positif COVID-19 setelah selama berjam-jam dengan rekan-rekannya di dalam Capitol Hill saat serangan terjadi pekan lalu.

Mereka adalah anggota dari partai Demokrat Bonnie Watson Coleman, Pramila Jayapal dan Brad Schneider, demikian dikutip dari laman BBC, Rabu (13/1/2021).

Rabu lalu mereka berjongkok guna bersembunyi saat kerusuhan terjadi. Mereka berada di dalam sebuah ruangan yang aman.

Beberapa Republikan tidak mengenakan masker selama insiden itu.

Video yang dibagikan oleh Punchbowl News menunjukkan beberapa anggota parlemen tampaknya menolak penggunaan masker yang ditawarkan kepada mereka.

Namun, dari gambar CBS di dalam ruangan, menunjukkan Jayapal sendiri tidak mengenakan masker.

Pakar medis khawatir lebih banyak anggota parlemen mungkin telah tertular COVID-19. Itu berpotensi menjadi peristiwa penyebar COVID-19 sehingga terus menyebabkan peningkatan kasus di AS.

AS telah mencatat jumlah infeksi Virus Corona COVID-19 tertinggi (22,6 juta) dan kematian terbanyak (367.000) di dunia. Belum ada tanda-tanda pandemi mereda, meskipun peluncuran vaksin telah dilakukan.

Selama akhir pekan, dokter terkemuka Brian Monahan mengatakan kepada anggota parlemen dan staf kongres yang berlindung bersama dari kerusuhan untuk diuji.

"Waktu di ruangan mereka bersama selama beberapa jam," kata Monahan.

"Selama waktu ini, individu di sana mungkin telah terpapar COVID-19."

Monahan tidak mengatakan berapa banyak anggota parlemen yang ada di ruangan itu, tetapi meminta mereka untuk mengamati langkah-langkah jarak sosial dan mengenakan masker.

 

Saksikan Video Berikut Ini:

Terdeteksi COVID-19

FOTO: Kepanikan Dalam Gedung Capitol Hill AS saat Diserbu Massa
Anggota parlemen mengevakuasi diri saat pengunjuk rasa masuk ke Gedung Capitol Hill di Washington DC, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021). Massa pendukung Donald Trump menyerbu Gedung Capitol Hill untuk membatalkan pemilihan presiden Amerika Serikat. (Senate Television via AP)

Perwakilan Demokrat New Jersey Bonnie Watson Coleman adalah anggota parlemen pertama yang mengonfirmasi bahwa dia dinyatakan positif pada Senin 11 Januari.

Dalam sebuah twit, ia mengatakan sedang beristirahat di rumah dengan "gejala ringan, seperti flu".

Jayapal, seorang anggota partai Demokrat dari negara bagian Washington, dan anggota kongres Illinois Schneider mengungkapkan mereka telah dites positif pada hari Selasa.

Ketiga Demokrat itu menuduh anggota parlemen Republik yang menolak memakai masker saat mereka berkumpul sebagai biang keladinya.

"Setiap anggota yang menolak memakai topeng harus bertanggung jawab penuh karena membahayakan hidup kita," tulis Jayapal, menyerukan agar pelanggar penggunaan masker didenda.

Pemakaian masker telah menjadi masalah politik yang meledak di seluruh AS, dengan beberapa anggota parlemen secara terbuka menolak untuk mengenakan penutup wajah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya