Robot Humanoid Sophia Akan Diproduksi Massal di Tengah Pandemi COVID-19

Robot humanoid bernama Sophia, akan diproduksi massal di tengah pandemi COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 25 Jan 2021, 14:27 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2021, 14:27 WIB
Penampilan Sophia, Robot Tercerdas di Dunia Saat Berkebaya
Robot Sophia berinteraksi dengan penonton dalam dialog internasional CSIS di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (17/9/2019). Kehadiran Sophia untuk menunjukkan agar manusia tak takut pada robot yang memiliki Artificial Intellegence. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Sophia, yang merupakan robot humanoid dengan kemampuan sosial akan diproduksi massal di tengah pandemi Virus Corona COVID-19.

Robot itu juga disebut bisa membantu untuk merawat orang sakit dan terapi.

Dilansir US News yang mengutip Reuters, Senin (25/1/2021) saat memberikan tur keliling laboratorium tempatnya diciptakan di Hong Kong, robot Sophia mengatakan: "Robot sosial seperti saya bisa merawat orang sakit atau lanjut usia". 

"Saya dapat membantu berkomunikasi, memberikan terapi dan memberikan stimulasi sosial, bahkan dalam situasi yang sulit," lanjutnya. 

Robot Sophia telah menjadi perbincangan luas dan viral sejak diluncurkan pada tahun 2016 silam.

Pada 2021 ini, perusahaan yang memproduksi robot Sophia memiliki misi untuk memproduksi massal robot tersebut pada akhir tahun.

Hanson Robotics, yang berbasis di Hong Kong, menyatakan empat model, termasuk Sophia, akan mulai diproduksi massal dari pabrik-pabrik pada paruh pertama 2021.

Produksi massal yang dilakukan kali ini adalah saat para peneliti memprediksi pandemi Virus Corona COVID-19 akan memberikan peluang baru untuk industri robot.

"Dunia dengan COVID-19 akan membutuhkan lebih banyak otomatisasi untuk menjaga keamanan orang-orang," ujar David Hanson, pendiri dan Kepala Eksekutif Hanson Robotics.

Hanson pun meyakini bahwa solusi robot dalam menanggapi pandemi Virus Corona tidak terbatas hanya untuk layanan kesehatan, tetapi juga bisa membantu konsumen dalam industri lain seperti retail dan maskapai penerbangan.

"Robot-robot Sophia dan Hanson itu unik karena sangat mirip menyerupai manusia," sebutnya.

"Itu bisa sangat berguna pada masa-masa ketika orang-orang sangat kesepian dan terisolasi secara sosial," jelas Hanson.

Saksikan Video Berikut Ini:

Target Penjualan Ribuan Robot Sophia

Robot Sophia
Sophia, robot pertama di dunia yang diberi kewarganegaraan oleh negara Arab Saudi (Sumber: Business Insider)

Hanson kemudian juga mengatakan bahwa ia menargetkan untuk menjual "ribuan" robot canggih tersebut pada tahun 2021, baik besar maupun kecil, tanpa menyebut jumlah spesifiknya.

Meski teknologinya masih relatif baru, pandemi bisa mempercepat hubungan antara manusia dan robot, menurut seorang profesor robot sosial, Johan Hoorn, yang penelitiannya mencakup penelitian dengan robot Sophia. 

"Saya bisa menyimpulkan pandemi sebenarnya akan membantu kita mendapatkan robot lebih awal di pasaran karena orang-orang mulai menyadari tidak ada cara lainnya," kata Hoorn, dari Universitas Politeknik Hong Kong.

Tak hanya robot Sophia, Hanson Robotics pada 2021 juga meluncurkan sebuah robot baru bernama Grace yang dikembangkan untuk sektor layanan kesehatan. 

Adapun produk-produk dari para perusahaan serupa lainnya dalam industri robot yang juga membantu menangani pandemi Virus Corona COVID-19.

Seperti robot Pepper dari Softbank Robotics, yang dikembangkan untuk mendeteksi orang-orang yang tidak memakai masker.

Sementara di China, perusahaan robot CloudMinds juga membantu mendirikan sebuah rumah sakit darurat yang dikelola oleh robot selama pandemi COVID-19 di Wuhan.

Infografis 6 Tips Isolasi Mandiri di Rumah

Infografis 6 Tips Isolasi Mandiri di Rumah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Tips Isolasi Mandiri di Rumah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya