Pesan untuk Orangtua, Bohongi Anak Bisa Sebabkan 4 Masalah Ini

Ternyata membohongi anak-anak akan memberikan luka yang membekas. Berikut 4 permasalahan lain yang bisa muncul.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 04 Feb 2021, 18:35 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2021, 18:35 WIB
Hari Anak Nasional: Belajar Jadi Ibu yang Pengertian
Peringati Hari Anak Nasional dengan mencoba belajar jadi ibu yang pengertian melalui pola asuh mindful parenting. (Ilustrasi: Pexels.com/Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Berbohong kepada anak tidak hanya dapat menimbulkan masalah di masa depan, tetapi juga memengaruhi mereka di masa sekarang.

Jika anak Anda menyadari mereka dibohongi, seperti misalnya, ketika mereka diberitahu bahwa mereka akan pergi ke taman tetapi malah berakhir di ruang dokter, mereka akan mengalami masalah kepercayaan.

BrightSide memaparkan bahaya dari tindakan berbohong itu salah, dan menunjukkan kepada orangtua bagaimana anak dapat terpengaruh oleh hal ini.

Berikut ini 4 masalah yang akan timbul:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Berbohong bisa membuat anak cemas

Memberikan Kebebasan yang Wajar
Ilustrasi Anak Bermain Credit: pexels.com/pixabay

Penelitian telah menunjukkan bahwa kecemasan dan kebohongan berjalan seiring ketika orangtua berbohong kepada anak-anak mereka.

Ini terjadi karena banyak alasan. Orangtua mungkin ingin anak mereka menaati apa yang diperintahkan.

Sebagai orang dewasa, Anda dapat menggunakan logika dan memahami mengapa mereka berbohong, tetapi sebagai seorang anak, itu adalah sesuatu yang melekat.

 


2. Hubungan dengan anak akan terpengaruh

Ilustrasi Anak Bermain Bersama Anjing
(pixabay.com)

Keterikatan anak-anak dengan orang tua mereka seringkali semakin melemah karena kebohongan. Hubungan mereka tidak akan sebaik setelah kebohongan terjadi.

Ketika masih muda, kita cenderung mempercayai perkataan orang dewasa tanpa terlalu memikirkannya.

Bahkan juga percaya pada sesuatu yang konyol seperti "jika Anda menonton TV terlalu sering, mata bisa berubah bentuk jadi persegi," dan anak-anak masih akan mempercayainya. Namun, ketika kita menyadari bahwa itu tidak benar, kita merasa kecewa dan mengembangkan masalah kepercayaan pada anak.

 


3. Melakukan hal serupa saat dewasa

Ilustrasi Ruang Belajar Anak
Ilustrasi ruang belajar anak (Dok.pixabay.com/Komarudin)

Hal yang dilakukan orangtua akan membentuk siapa kita ketika tumbuh menjadi orang dewasa. Kebiasaan berbohong pun juga termasuk.

Anak-anak yang pernah dibohongi lebih cenderung menyembunyikan kebenaran dari orangtua mereka dan bahkan mungkin teman sebayanya ketika tumbuh besar. Sekalipun orangtua berbohong sekali, itu tetap mempengaruhi masa depan anak.

 


4. Mereka akan kesulitan menyesuaikan diri sebagai orang dewasa

Ilustrasi Ibu dan Anak
Ilustrasi Ibu dan Anak (Image by Марина Вельможко from Pixabay)

Berbohong seringkali merupakan jalan keluar yang mudah. Terkadang terlalu sulit untuk menjelaskan kebenaran.

Anak-anak sering kali merasakan dampak kebohongan ini ketika mereka dewasa dan harus menghadapi berbagai tantangan psikologis dan sosial.

Ketika mereka harus menyesuaikan diri, mereka biasanya merasa malu dan bersalah.

Karakter mereka mungkin juga terpengaruh. Mereka bisa berubah menjadi orang yang manipulatif dan egois.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya