Selandia Baru Normal Lagi Usai Lockdown, Australia Mulai Program Vaksinasi COVID-19

Kota Auckland di Selandia Baru kembali beraktivitas normal setelah lockdown akibat temuan kasus varian COVID-19 B117 dari Inggris selama sepekan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 08 Mar 2021, 08:14 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2021, 08:14 WIB
Lalu lintas perlahan naik ke dataran tinggi di Whangarei, Selandia Baru, saat peringatan tsunami dikeluarkan pada 5 Maret 2021.
Lalu lintas perlahan naik ke dataran tinggi di Whangarei, Selandia Baru, saat peringatan tsunami dikeluarkan pada 5 Maret 2021. (Foto: Mike Dinsdale / New Zealand Herald via AP)

Liputan6.com, Wellington - Salah satu kota terbesar Selandia Baru, Auckland, kembali melakukan aktivitas normal pada Minggu (7/3) setelah pemerintah memberlakukan lockdown akibat temuan kasus varian COVID-19 B117 dari Inggris selama sepekan.

Kini, tidak ada kasus COVID-19 lokal baru yang tercatat di Selandia Baru pada Minggu (7/3).

Dikutip dari Channel News Asia, Minggu (7/3/2021) rekaman yang dipublikasikan di media televisi lokal, yaitu TVNZ, menunjukkan warga yang tampak mengantre di kedai kopi pada Minggu pagi dengan banyak yang mengatakan mereka merasa lega dengan dilonggarkannya kembali pembatasan.

Namun, kota berpenduduk hampir 2 juta jiwa itu akan terus membatasi pertemuan umum dan memberlakukan aturan wajib masker di transportasi umum.

Pembatasan juga mungkin akan dikurangi lebih lanjut pada 12 Maret mendatang bila tidak adanya laporan kasus infeksi baru. 

Sementara di Australia, yang juga tidak memiliki kasus lokal COVID-19, telah menandai hari ke-37 nol infeksi tahun 2021 ini.

Negara itu juga tidak melaporkan kematian baru akibat Virus Corona pada 2021.

Langkah-langkah kesehatan masyarakat yang cepat dikombinasikan dengan pelacakan kontak yang agresif, penutupan perbatasan dan karantina wajib bagi para pelancong telah dikreditkan dengan membuat Selandia Baru dan Australia sangat berhasil dalam mencegah penyebaran pandemi.

Selandia Baru dan Australia telah berhasil memulihkan ekonomi mereka dengan cepat pada paruh kedua tahun 2020.

Ekonomi Australia berkembang jauh lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal terakhir 2020 lalu, dan semua tanda-tandanya adalah bahwa 2021 telah dimulai dengan kemajuan yang kuat juga.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:


Australia Mulai Program Vaksinasi COVID-19

Sydney di Tengah Kemunculan Klaster Baru Kasus Covid-19
Orang-orang mengunjungi Opera House di Sydney pada Rabu (30/12/2020). Pihak berwenang berupaya menekan klaster kasus virus corona Covid-19 yang terus bertambah di kota terpadat di Australia tersebut. (Saeed KHAN / AFP)

Vaksinasi COVID-19 telah dimulai di kedua negara, dengan peluncuran vaksinasi di Australia menjadi sedikit berhalangan setelah Italia memblokir pengiriman vaksin AstraZeneca.

Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt, yang merupakan di antara yang pertama menerima vaksin Oxford-AstraZeneca setelah pengiriman sebelumnya, menyatakan peluncuran vaksin berjalan sesuai rencana.

Sementara itu, vaksinasi COVID-19 dengan vaksin Pfizer-BioNTech dimulai pada Februari 2021, tetapi kebanyakan warga Australia akan divaksinasi dengan vaksin Oxford-AstraZeneca.

Jumlah dosis mingguan diharapkan mencapai 1 juta pada akhir Maret 2021, ketika CSL mulai memproduksi 50 juta dosis vaksin AstraZeneca secara lokal.

Pemerintah Australia juga mengeluarkan dana lebih dari AUS $ 4,6 miliar untuk mendukung peluncuran vaksin dengan kontrak untuk lebih dari 150 juta dosis berbagai vaksin COVID-19.


Infografis 5 Tips Cegah COVID-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain

Infografis 5 Tips Cegah Covid-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Tips Cegah Covid-19 Saat Beraktivitas dengan Orang Lain. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya