Liputan6.com, Sydney - Australia pada Selasa (6/4) mengatakan belum menerima lebih dari 3 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca yang sebelumnya dijanjikan di tengah pembatasan ekspor oleh Uni Eropa.Â
Hal itu membuat salah satu upaya vaksinasi COVID-19 secara nasional di Australia tertunda.
Otoritas telah berjanji untuk memberikan setidaknya 4 juta dosis pertama vaksin COVID-19 pada akhir Maret 2021, tetapi hanya dapat memvaksinasi 670.000 orang setelah Uni Eropa memblokir ekspor vaksin AstraZeneca ke Australia.
Advertisement
"Kami dijadwalkan untuk menerima lebih dari 3 juta dosis vaksin AstraZeneca dari luar negeri sekarang, yang belum sampai di Australia karena masalah pengiriman yang kami lihat terjadi di sini dan di bagian lain dunia," kata Kepala Petugas Medis Australia, Michael Kidd kepada Sky News, sepert dilansir Channel News Asia, Selasa (6/4/2021).
Australia memulai vaksinasi COVID-19 lebih lambat daripada beberapa negara lain di dunia, karena jumlah kasus Virus Corona yang rendah di negara itu - mencatat di bawah 29.400 infeksi dan 909 kematian sejak awal pandemi.
Tetapi, penundaan datangnya vaksin AstraZeneca membuat Australia cukup kesulitan untuk meningkatkan kecepatan program vaksinasi COVID-19 di wilayah mereka.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Hampir 26 Juta Warga Australia Akan Diberi Vaksin AstraZeneca
Mayoritas dari hampir 26 juta penduduk Australia akan diberi vaksin AstraZeneca, dengan 50 juta dosis yang akan diproduksi secara lokal mulai akhir Maret 2021.
Sejauh ini, diketahui ada sekitar 2,5 juta dosis vaksin yang diproduksi secara lokal dengan ribuan dosis vaksin lainnya yang telah lolos pengujian dan didistribusikan ke lokasi vaksinasi.
Serikat Farmasi Australia, yang ditugaskan untuk membantu peluncuran program vaksinasi COVID-19 nasional mulai Mei 2021, mengatakan bahwa persetujuan vaksin domestik yang lamban dan masalah logistik sekarang akan kembali menunda pengiriman hingga Juni 2021.
"Kami telah diberitahu bahwa penundaan itu terkait dengan rantai pasokan daripada kemampuan jaringan apotek untuk berpartisipasi," kata Pimpinan Serikat Farmasi Australia, Trent Twomey kepada Reuters.
Twomey juga menyalahkan peluncuran vaksin COVID-19 yang lamban karena kurangnya koordinasi antara pemerintah nasional dan negara bagian Australia, dengan yang terakhir mengeluhkan distribusi yang lebih lambat dari perkiraan serta kurangnya kepastian tentang pasokan.
Advertisement