Bersama Taufiq Ismail, KJRI Istanbul Luncurkan Puisi dalam Bahasa Indonesia dan Turki

Liputan6.com, Istanbul - Taufiq Ismail adalah salah satu penulis dan penyair kebanggaan Indonesia yang telah melahirkan ribuan karya puisi. Karya-karya puisi itu sendiri kemudian dikumpulkan dalam Buku Puisi yang ia beri nama “Debu di atas Debu” yang terbit pada 2015 dan telah diterjemahkan dalam banyak Bahasa asing.

Kali ini Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Istanbul mendapatkan kehormatan sebagai penyelenggara pembacaan karya puisi sekaligus peluncuran buku kumpulan puisi Taufiq Ismail “Toz Ustunde Toz” yang merupakan terjemahan dari buku kumpulan puisi “Debu di atas Debu” tersebut pada 5 April 2021.

 “Debu di atas debu”, 300 halaman dialih bahasakan ke Bahasa Turki oleh Cumhur Cil, penterjemah dan editor senior pada beberapa penerbitan buku. Buku Kumpulan Puisi “Debu di atas Debu” telah diterjemahkan ke dalam 13 bahasa sejak tahun 2010, berturut-turut ke dalam Bahasa Rusia, Arab, Belanda, Inggris, Perancis, Jerman, Farsi, Bosnia, Amerika, Korea, China, Jepang, dan yang terbaru, Turki.

Dalam kesempatan peluncuran buku kumpulan puisi Toz Ustunde Toz, Taufiq Ismail juga membacakan beberapa sajak fenomenal karyanya kepada hadirin, “Dengan Puisi, Aku”, “Sajadah Panjang”, dan “Palestina”. Sajak ‘Dengan Puisi, Aku’ merupakan “pernyataan” kepengarangannya tentang mengapa menjadi seorang penyair.

“Kami berharap kecintaan Bapak Taufiq Ismail terhadap Puisi dan seni sebagai refleksi kepedulian beliau kepada fenomena sosial dan cinta tanah air akan diteruskan oleh generasi muda” tegas Konsul Jenderal RI di Istanbul, Imam As’ari.

Saksikan Video Berikut Ini:

Taufiq Ismail, tokoh bangsa peraih Tanda Kehormatan Bintang Budaya ini selanjutnya menyerahkan secara simbolis buku-buku karyanya untuk menjadi koleksi Perpustakaan KJRI Istanbul dan Perguruan Tinggi di Turki.

Taufiq Ismail berharap sumbangsihnya dalam “Toz Ustunde Toz” dapat mempererat persahabatan Indonesia dan Turki yang sudah terjalin sejak lama.

Turut mengikuti acara tersebut adalah Konsul Jenderal RI di Istanbul, Bapak Imam As’ari dan penikmat seni sastra dari Indonesia dan Turki.