Masuk Gelombang Ketiga, PM Trudeau Katakan Situasi COVID-19 di Kanada Kian Parah

PM Kanada Justin Trudeau mengatakan bahwa situasi COVID-19 di negaranya semakin parah.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 24 Apr 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2021, 17:00 WIB
Kasus Covid-19 di Kanada Terus Melonjak
Petugas penyeberangan bekerja di sebuah jalan di Toronto, Kanada, pada 10 November 2020. PM Kanada Justin Trudeau menyerukan agar pemerintah daerah mengambil langkah yang benar untuk meredam lonjakan kasus baru COVID-19, yang mencatat rekor tertinggi, di seluruh penjuru Kanada. (Xinhua/Zou Zheng)

Liputan6.com, Jakarta - Lonjakan kasus COVID-19 membuat Kanada berada pada titik kritis. Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri Justin Trudeau pada Jumat (23/4), sementara panel ahli mengatakan vaksin AstraZeneca sekarang dapat ditawarkan kepada lebih banyak orang.

Jumlah kasus harian meningkat dua kali lipat bulan ini menjadi 8.600 ketika gelombang ketiga terjadi di seluruh Kanada dan pejabat kesehatan mengatakan mereka dapat melonjak lagi menjadi lebih dari 15.000 pada akhir April kecuali jika tindakan yang lebih ketat diambil ketika varian virus corona baru menyebar. Demikian seperti mengutip Channel News Asia, Sabtu (24/4/2021). 

"Ada varian yang lebih menular dan lebih berbahaya di luar sana. Situasinya kritis," kata Trudeau, yang bersama istrinya Sophie kemudian menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca.

"Dosis vaksin terus menjadi kabar baik yang kita semua butuhkan dalam musim semi yang sangat sulit," kata Trudeau.

Secara terpisah, panel nasional Kanada untuk vaksinasi mengatakan vaksin AstraZeneca sekarang dapat digunakan pada mereka yang berusia di atas 30 tahun.

Mengutip laporan kasus pembekuan darah yang jarang terjadi, sebelumnya merekomendasikan dosis hanya diberikan kepada mereka yang berusia 55 tahun ke atas.

Vaksinasi di Kanada

Kanada Dilanda Gelombang Kedua Pandemi Covid-19
Sejumlah petugas kesehatan bekerja di pusat pengujian COVID-19 di Vancouver, British Columbia, Kanada (24/9/2020). PM Kanada Justin Trudeau pada Rabu (23/9) malam waktu setempat mengatakan bahwa gelombang kedua epidemi COVID-19 sudah mulai melanda negara itu. (Xinhua/Liang Sen)

Shelley Deeks, wakil ketua panel, mengatakan kepada wartawan bahwa manfaat kesehatan masyarakat dari menyuntik sebanyak mungkin orang secepat mungkin jauh lebih besar daripada risikonya. Sejauh ini, empat orang di Kanada telah mengalami kasus pembekuan tersebut, tetapi tidak ada yang berakibat fatal.

Beberapa provinsi telah menurunkan usia minimum penerima vaksin menjadi 40 tahun.

British Columbia pada hari Jumat memberlakukan pembatasan untuk membatasi perjalanan yang tidak penting antara tiga wilayah.

Strain varian baru menginfeksi lebih banyak orang dan mengakibatkan rekor tingkat rawat inap, kata menteri keamanan publik Mike Farnworth dalam sebuah pernyataan.

Trudeau, mengatakan penting untuk merencanakan masa depan, mengatakan Ottawa telah mencapai kesepakatan dengan Pfizer untuk 35 juta dosis vaksin pada 2022 dan 30 juta pada 2023.

Simak video pilihan berikut:

FOTO: PM Kanada Justin Trudeau Disuntik Vaksin COVID-19
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau (kiri) menerima vaksinasi COVID AstraZeneca pertamanya di Ottawa, Kanada, Jumat (23/4/2021). Vaksinasi Trudeau ini dilakukan di depan sorotan kamera untuk memastikan keamanannya kepada publik. (Adrian Wyld/The Canadian Press via AP)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya