Gubernur California Bagi Uang Senilai Rp 1,6 Triliun Bagi Warga yang Mau Divaksin COVID-19

Gubernur California Gavin Newsom mengumumkan jumlah uang itu, Kamis (27/5), sebagai bagian dari upaya mendorong lebih banyak orang untuk divaksinasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mei 2021, 10:02 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2021, 10:02 WIB
FOTO: 6 Jenis Vaksin COVID-19 yang Ditetapkan Pemerintah Indonesia
Vaksin COVID-19 Pfizer Inc and BioNTech dipotret di Rumah Sakit Anak Rady, San Diego, California, Amerika Serikat, 15 Desember 2020. Vaksin COVID-19 buatan Pfizer telah mendapat otorisasi darurat di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Singapura, dan Meksiko. (ARIANA DREHSLER/AFP)

Liputan6.com, California - Warga California yang divaksinasi COVID-19 berhak mendapat hadiah uang total USUS$ 116,5 juta atau setara Rp 1,6 triliun.

Gubernur Gavin Newsom mengumumkan jumlah uang itu, Kamis (27/5), sebagai bagian dari upaya mendorong lebih banyak orang untuk divaksinasi.

Negara bagian itu memperkirakan 12 juta warga California yang memenuhi syarat belum divaksinasi, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (29/5/2021).

Sepuluh orang akan memenangkan masing-masing US$ 1,5 juta pada 15 Juni. Pada tanggal itu, negara bagian itu berencana mencabut semua pembatasan. Itu adalah hadiah terbesar yang diumumkan sejauh ini di negara bagian mana pun.

Tiga puluh lainnya masing-masing akan memenangkan US$ 50 ribu, mulai 4 Juni. Dan 2 juta orang lainnya yang divaksinasi masing-masing akan mendapat kartu hadiah US$ 50.

 

 

Tunawisma Amerika Serikat Ikut Vaksinasi COVID-19

Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyetujui penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech untuk anak-anak dengan batasan usia 12-15 tahun. (AFP/Luis Acosta)

Orang Amerika tunawisma yang tidak masuk dalam daftar prioritas untuk vaksinasi COVID-19, akhirnya mendapatkan suntikan karena pasokan vaksin meningkat.

Meskipun pemerintah Amerika Serikat tidak memiliki data lengkap tentang infeksi di antara para tunawisma, terlihat jelas bahwa kondisi padat dan tidak sehat di tempat penampungan dapat meningkatkan risiko infeksi COVID-19, komplikasi parah, bahkan kematian.

Mengutip dari AP News, vaksinasi di daerah yang rentan akan menjadi kunci untuk mencapai kekebalan dari virus COVID-19.

Tujuannya adalah untuk membangun imun bagi orang-orang dan juga untuk menghentikan penyebaran yang tidak terkendali.

“Penting bagi saya untuk melindungi diri saya sendiri dan kesehatan serta kesejahteraan orang lain,” kata Cidney Oliver, 39, yang mendapat dosis pertama vaksin Moderna 7 April di penampungan YWCA Seattle.

Berikutnya ada Wanona Thibodeaux-Lee, 43, telah tinggal di beberapa tempat penampungan Seattle, terakhir di WHEEL, sebuah penampungan wanita dengan 26 tempat tidur di ruang bawah tanah gereja.

Pada tanggal 5 April, dia menerima vaksin Johnson & Johnson dosis tunggal.

“Saya merasa seperti saya bisa bergerak tanpa ada yang membuat saya sakit,” katanya.

“Senang mengetahui bahwa saya tidak harus kembali untuk menerima yang kedua,” tambahnya

Vaksin sekali pakai lebih disukai oleh banyak klinik yang melayani tunawisma dan tunawisma itu sendiri, kata Bobby Watts, CEO National Health Care for the Homeless Council.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya