Jika Kasus COVID-19 Harian Tak Turun, Malaysia Bakal Perpanjang Lockdown

Pada 29 Mei, perdana menteri Muhyiddin Yassin mengumumkan bahwa warga Malaysia akan ditempatkan di bawah lockdown atau penguncian total (Fase 1) mulai 1 hingga 14 Juni.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 11 Jun 2021, 11:54 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2021, 11:54 WIB
Pemandangan Malam Kuala Lumpur di Tengah Pembatasan Baru COVID-19
Pemandangan malam umum menunjukkan bangunan seperti yang terlihat dari Menara KL di Kuala Lumpur (13/10/2020). Malaysia tengah memerangi lonjakan baru kasus virus corona baru COVID-19. (AFP/Mohd Rasfan)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Lockdown atau penguncian total di Malaysia untuk menekan penyebaran COVID-19 yang dijadwalkan berakhir pada 14 Juni 2021, dapat diperpanjang jika jumlah infeksi harian tetap tinggi, kata Menteri Kesehatan Adham Baba.

Dia menyinggung perpanjangan itu karena infeksi harian COVID-19 masih di atas 4.000 per hari, demikian dikutip dari laman Today Online, Jumat (11/6/2021).

"Setelah delapan hari lockdown penuh, jumlah infeksi harian masih di atas 5.000 dengan rata-rata harian berada di 6.871 kasus," kata Dr Adham pada konferensi pers bersama dengan Menteri Sains dan Teknologi Malaysia Khairy Jamaluddin.

"Tujuan kami adalah menurunkan jumlah kasus harian menjadi 4.000 dalam tujuh hari setelah penguncian."

Pada 29 Mei, perdana menteri Muhyiddin Yassin mengumumkan bahwa warga Malaysia akan ditempatkan di bawah penguncian total (Fase 1) mulai 1 hingga 14 Juni.

Keputusan itu dibuat setelah penghitungan harian COVID-19 melebihi 8.000 kasus.

Dia mengatakan, jika Fase 1 berhasil, pemerintah Malaysia akan memberlakukan lockdown Fase 2 selama empat minggu dengan mengizinkan pembukaan kembali beberapa sektor ekonomi yang tidak melibatkan banyak orang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Fakta Lain

Khawatir Virus Corona COVID-19, Warga Malaysia Beraktivitas Pakai Masker
Seorang wanita mengenakan masker di tengah kekhawatiran akan penyebaran virus corona COVID-19, di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, (13/2/2020). Total kematian akibat virus tersebut di Provinsi Hubei hingga Rabu (12/2) mencapai 1.310 orang. (AFP/Mohd Rasfan)

Meskipun jumlah kasus tetap tinggi, Dr Adham mengatakan bahwa tingkat infektivitas atau R-naught (R0) telah turun di bawah 1,0 dan saat ini di 0,96.

Dia mengatakan, lockdown mungkin tidak mencapai target awalnya, tetapi telah terbukti berhasil menurunkan infeksi harian.

"Kementerian Kesehatan berpendapat bahwa metode ini harus dilanjutkan secara nasional," katanya.

Dalam 24 jam terakhir, Malaysia melaporkan 6.239 kasus baru COVID-19. Kasus baru membawa beban kasus nasional menjadi 633.891.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya