Kasus COVID-19 Melonjak, Begini Suasana Lockdown Total di Malaysia

Kasus COVID-19 di Malaysia alami peningkatan, pemerintah terapkan kebijakan lockdown total dari 1-14 Juni 2021. Lalu, seperti apa kondisi kehidupan di sana?

oleh Benedikta Desideria diperbarui 05 Jun 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2021, 11:00 WIB
Suasana Lockdown Kedua di Malaysia
Jalan di depan Dataran Merdeka, yang dikenal sebagai Lapangan Kemerdekaan, kosong selama hari pertama Perintah Kontrol Gerakan Penuh (MCO) di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (1/6/2021). Mal dan sebagian besar bisnis di Malaysia tutup pada Selasa karena negara itu memulai penguncian total kedua . (AP

Liputan6.com, Jakarta Negara tetangga Malaysia kembali memutuskan kebijakan lockdown total aspek sosial dan ekonomi demi mencegah penularan COVID-19 meluas. Kebijakan ini diterapkan karena jumlah kasus harian melonjak, bahkan pernah mencapai 8 ribuan kasus dalam satu hari.

Kehadiran varian-varian baru COVID-19 yang lebih ganas juga mempengaruhi keputusan Malaysia untuk lockdown total.

 

 

Suasana Lockdown Kedua di Malaysia
Polisi memeriksa penumpang di kendaraan pada hari pertama Perintah Kontrol Gerakan Penuh (MCO) di Kuala Lumpur, Malaysia (1/6/2021). Penguncian kedua dilakukan untuk mengatasi pandemi yang memburuk yang telah menempatkan sistem perawatan kesehatannya di ambang kehancuran. (AP Photo/Vincent Thian)

Lockdown total di Malaysia dimulai pada Selasa, 1 Juni 2021 hingga 14 Juni. Pengumuman lockdown disampaikan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin pada Jumat, 28 Mei 2021.

Suasana Lockdown Kedua di Malaysia
Pengemudi menunggu di depan Menara Kembar pada hari pertama Perintah Kontrol Gerakan Penuh (MCO) di Kuala Lumpur, Malaysia (1/6/2021). Penguncian kedua dilakukan untuk mengatasi pandemi yang memburuk yang telah menempatkan sistem perawatan kesehatannya di ambang kehancuran. (AP Photo/Vincent Thian)

Meski begitu Majelis Keselamatan Negara (National Security Council) mengizinkan 17 sektor yang boleh buka. Salah satunya adalah bisnis restoran. 

Selain itu, ada aturan bagi sektor manufaktur yang boleh beroperasi tetapi harus mengikuti syarat kapasitas 60 persen pegawai dengan aturan Work From Home (WFH).

Di hari pertama lockdown total, pihak polisi juga berada di jalanan untuk memeriksan 

Belasan polisi menghentikan semua kendaraan baik bus, taksi, mobil pribadi hingga pengendara sepeda motor layanan e-hailing atau pengantar makanan dalam jaringan (online). Polisi mengecek apakah penumpang kendaraan menjalankan aturan. 

Suasana Lockdown Kedua di Malaysia
Polisi memeriksa penumpang di kendaraan di penghalang jalan pada hari pertama Perintah Kontrol Gerakan Penuh (MCO) di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (1/6/2021). Mal dan sebagian besar bisnis di Malaysia tutup pada Selasa karena negara itu memulai penguncian total kedua . (AP Photo/Vincent Thian)

Dalam aturan lockdownd di Malaysia, kendaraan pribadi hanya diperkenankan dinaiki dua orang. Sementara itu, taksi hanya bisa mengangkut dua orang sedangkan untuk tujuan pengobatan hanya diperbolehkan tiga orang termasuk pasien.

Suasana Lockdown Kedua di Malaysia
Polisi memeriksa penumpang di kendaraan pada hari pertama Perintah Kontrol Gerakan Penuh (MCO) di Kuala Lumpur, Malaysia (1/6/2021). Penguncian kedua dilakukan untuk mengatasi pandemi yang memburuk yang telah menempatkan sistem perawatan kesehatannya di ambang kehancuran. (AP Photo/Vincent Thian)

Setelah masa total lockdown berakhir, Malaysia tidak akan langsung bebas, melainkan lanjut Perintah Kawalan Pergerakan. Pembatasan sosial pun terus berlanjut, meski sektor ekonomi akan mulai dibolehkan beroperasi.

Kementerian Kesehatan Malaysia akan membuat keputusan berdasarkan perkembangan kasus-kasus harian dan kapasitas rumah sakit di seluruh wilayah untuk pasien COVID-19.

Suasana Lockdown Kedua di Malaysia
Seorang pria yang mengenakan masker berjalan di sepanjang jalan kosong di depan Menara Kembar pada hari pertama Full Movement Control Order (MCO) di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (1/6/2021). (AP Photo/Vincent Thian)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya