Liputan6.com, Jakarta Presiden Joe Biden mengutuk pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise, yang ditembak mati penyerang di kediaman pribadinya pada Rabu 7 Juli.
"Amerika Serikat menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Haiti, dan kami siap membantu untuk Haiti yang aman dan terjamin," kata Joe Biden dalam sebuah pernyataan, demikian dikutip dari laman CNBC, Kamis (8/7/2021).
Perdana Menteri sementara Haiti, Claude Joseph membenarkan pembunuhan itu dan mengatakan militer dan polisi tengah mengendalikan keamanan negara. Joseph menambahkan, ibu negara Martine Moise terluka dalam serangan dan sedang dirawat di rumah sakit.
Advertisement
Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan AS berhubungan dengan pemerintah di Haiti dan siap memberikan bantuan jika diminta.
"Kami siap membantu. Kami tentu saja berhubungan, tetapi jelas ini masih berkembang, jadi kami akan menilai apa kebutuhan mereka," kata Psaki di atas Air Force One dalam perjalanan ke Illinois.
Duta Besar Haiti untuk AS, Bocchit Edmond, meminta Amerika Serikat dan negara-negara lain untuk memberikan bantuan kepada angkatan bersenjata di Haiti setelah pembunuhan itu.
Edmond mengatakan, bantuan ekonomi bukanlah prioritas saat ini dan menekankan perlunya meningkatkan keamanan di Haiti. Secara khusus, dia mencatat pentingnya melindungi perbatasan Haiti karena para pelaku masih bisa berada di dalam negeri atau mungkin sudah melarikan diri.
"Kita tidak dapat memiliki negara yang stabil tanpa keamanan," kata Edmond saat konferensi pers.
Haiti Terus Berkoordinasi dengan AS
Edmond menambahkan bahwa permintaan resmi ke AS untuk bantuan dalam menyelidiki pembunuhan itu telah diajukan dan sedang dievaluasi.
Dia mencatat bahwa dia berhubungan dengan Gedung Putih, Departemen Luar Negeri dan Duta Besar AS untuk Haiti Michele Sison.
Departemen Luar Negeri menggemakan kecaman Biden atas pembunuhan itu dan mendesak Haiti membawa para pelaku ke pengadilan.
"Mereka yang berusaha untuk mencapai tujuan politik mereka melalui kekerasan dan dengan menumbangkan aturan hukum tidak akan berhasil menggagalkan rakyat Haiti, dan keinginan mereka untuk masa depan yang lebih baik, guna masa depan yang lebih cerah. Kami mendesak pihak berwenang Haiti untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price pada konferensi pers Rabu (7/7).
Advertisement