Liputan6.com, Kabul - Afghanistan terkini, dikabarkan bahwa seorang anggota Taliban yang bertanggung jawab atas keamanan di luar bandara Kabul, pada Kamis 19 Agustus 2021 mengumumkan kepada kerumunan di luar bandara tersebut bahwa hanya orang yang memiliki dokumen perjalanan yang akan diizinkan memasuki bandara.
"Seorang pria yang mengklaim bertanggung jawab atas keamanan bandara itu mengatakan kepada kami bahwa semua orang yang tidak memiliki dokumen resmi harus meninggalkan gerbang (bandara) sesegera mungkin," ujar Mohammad Jamil kepada Xinhua via sambungan telepon.
Jamil, yang telah menunggu untuk bisa memasuki bandara Kabul sejak Rabu 18 Agustus pagi tidak mengantongi paspor dan hanya memiliki kartu tanda penduduk Afghanistan, menuturkan dia bergegas ke bandara itu setelah mendengar kabar bahwa sejumlah pesawat asing mengangkut orang-orang dan mengevakuasi semua orang yang ingin meninggalkan Kabul.
Advertisement
Pada Minggu 15 Agustus malam, Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani meninggalkan negara itu, saat Taliban memasuki dan menguasai ibu kota, Kabul. Pada Minggu, pasukan keamanan gagal menghalau orang-orang memasuki gedung bandara dan landasan pacu.
Pada Senin 16 Agustus pagi, Taliban menguasai bandara itu dan sepakat untuk memberikan izin perjalanan yang aman bagi orang-orang yang mengantongi dokumen.
Menurut sejumlah sumber, tentara Amerika Serikat mulai mengevakuasi para diplomat dan warga Afghanistan yang bekerja untuk mereka pada Minggu pagi. Hingga Kamis 19 Agustus pagi, penerbangan evakuasi tersebut terus berjalan dan akan berlangsung hingga akhir Agustus mendatang.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pakistan Siaga di Perbatasan Afghanistan, Pengungsi Sulit Masuk
Sementara itu, Pakistan menjaga ketat perbatasannya dengan Afghanistan dalam rangka mengantisipasi lonjakan pengungsi yang masuk wilayah mereka setelah Taliban berkuasa.
Menurut laporan BBC, Kamis (19/8/2021), sekitar 6.000 hingga 7.000 orang melewati perbatasan setiap harinya. Terkini, orang yang travel bisa tak sampai 50 orang.
Prosesnya juga lebih lama, sebab penjaga keamanan Pakistan khawatir ada militan yang menyamar sebagai warga sipil.
Wilayah itu bernama Torkham yang merupakan titik aliran pengungsi menuju Pakistan selama beberapa tahun terakhir. Kota yang berada di sebelah barat Kabul itu juga telah dikuasai Taliban.
Pihak Taliban sendiri tak mengizinkan orang-orang pergi, kecuali pedagang dengan dokumen-dokumen yang valid. Di lain pihak, semua jalur perbatasan juga dijaga ketat pasukan Pakistan, sehingga orang Afghanistan pun kesulitan masuk tanpa restu pemerintah.
Advertisement