Pakistan Siaga di Perbatasan Afghanistan, Pengungsi Sulit Masuk

Pakistan berbatasan langsung dengan Afghanistan yang kini dikuasai oleh Taliban.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 20 Agu 2021, 08:03 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2021, 08:03 WIB
Patroli Pejuang Taliban di Kota Kabul
Pejuang Taliban berpatroli di sepanjang jalan di Kabul (17/8/2021). Taliban bergerak untuk segera memulai kembali ibu kota Afghanistan setelah pengambilalihan Kabul n dan menyuruh staf pemerintah untuk kembali bekerja. (AFP/Wakil Kohsar)

Liputan6.com, Torkham - Pakistan menjaga ketat perbatasannya dengan Afghanistan dalam rangka mengantisipasi lonjakan pengungsi yang masuk wilayah mereka setelah Taliban berkuasa.

Menurut laporan BBC, Kamis (19/8/2021), sekitar 6.000 hingga 7.000 orang melewati perbatasan setiap harinya. Terkini, orang yang travel bisa tak sampai 50 orang.

Prosesnya juga lebih lama, sebab penjaga keamanan Pakistan khawatir ada militan yang menyamar sebagai warga sipil.

Wilayah itu bernama Torkham yang merupakan titik aliran pengungsi menuju Pakistan selama beberapa tahun terakhir. Kota yang berada di sebelah barat Kabul itu juga telah dikuasai Taliban.

Pihak Taliban sendiri tak mengizinkan orang-orang pergi, kecuali pedagang dengan dokumen-dokumen yang valid. Di lain pihak, semua jalur perbatasan juga dijaga ketat pasukan Pakistan, sehingga orang Afghanistan pun kesulitan masuk tanpa restu pemerintah.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sudah Ada Hampir 3 Juta Pengungsi

Potret Tentara AS Ambil Alih Bandara Internasional Kabul
Tentara AS berjaga di sepanjang perimeter di bandara internasional di Kabul, Afghanistan (16/8/2021). Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat mengumumkan bahwa mengambil alih kontrol lalu lintas udara di Bandara tersebut. (AP Photo/Shekib Rahmani)

BBC menyebut hampir tiga juta pengungsi dari Afghanistan telah menetap di Afghanistan selama beberapa dekade terakhir. Setengah dari mereka tidak terdaftar.

Sejak 2016, pemerintah Pakistan mewajibkan semua orang Afghanistan harus punya paspor dan visa bila ingin menyeberang ke Afghanitan. Hal itu lantas memunculkan pertanyaan karena bisa menyulitkan orang-orang Afghanistan.

"Di mana rakyat Afghanistan yang miskin serta tak teredukasi mendapat paspor dan visa di situasi seperti ini," ujar seorang warga bernama Ahsan Khan yang ingin berkunjung ke Jalalabad, Afghanistan.

Seorang pedagang bernama Owaid Ali berkata tidak melihat pengungsi Afghanistan sejak Taliban menguasai perbatasan.

"Beberapa hari lalu, ketika Taliban secara cepat menguasai kota-kota, warga Afghanistan yang datang bilang pada saya betapa resahnya mereka terhadap prospek hidup di bawah kekuasaan Taliban. Tapi saya tak tahu bagaimana mereka akan lari dari kehidupan itu sekarang," ujarnya.


Infografis COVID-19:

Infografis Taliban Rebut Kabul, Afghanistan Genting. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Taliban Rebut Kabul, Afghanistan Genting. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya