Liputan6.com, Jakarta - Korea Utara sepertinya telah memulai kembali reaktor nuklir Yongbyon, kata badan atom PBB dalam sebuah laporan.
Melansir BBC, Senin (30/8/2021), reaktor tersebut diyakini menghasilkan plutonium untuk senjata nuklir.
Advertisement
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) diusir oleh Pyongyang pada 2009 dan mengandalkan citra satelit untuk melakukan penilaiannya. Laporan terakhirnya mengatakan ada indikasi aktivitas "konsisten dengan pengoperasian reaktor" sejak awal Juli.
Ia menambahkan bahwa ini adalah tanda pertama aktivitas di reaktor sejak Desember 2018, beberapa bulan setelah Presiden AS Donald Trump bertemu Kim Jong-un di Singapura.
Yongbyon telah lama dipantau dari jauh oleh para ahli yang mencoba mendapatkan gambaran tentang berapa banyak senjata yang mampu diproduksi oleh rezim tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Langgar Aturan Keamanan PBB
IAEA memperingatkan bahwa aktivitas terbaru menunjukkan pekerjaan untuk memisahkan plutonium dari bahan bakar reaktor bekas yang dapat digunakan dalam senjata nuklir.
Dikatakan perkembangan itu "sangat meresahkan" dan jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Advertisement