Setitik Kebahagiaan dari Kelamnya Perang Suriah

Foto yang dipotret oleh fotografer Turki memperlihatkan bahwa adanya sedikit kebahagiaan dari kelamnya perang Suriah.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Okt 2021, 20:10 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2021, 20:10 WIB
Pria Suriah yang Menggendoong Bocah Tanpa Kaki dan Tangan (Foto: Siena International Photography Awards/Mehmet Aslan)
Pria Suriah yang Menggendoong Bocah Tanpa Kaki dan Tangan (Foto: Siena International Photography Awards/Mehmet Aslan)

Liputan6.com, Damaskus - Gambar emosional ini dipilih sebagai gambar terbaik tahun ini, mencakup kengerian perang Suriah dan kehilangan keluarga, yang meskipun mengalami kesulitan, masih memegang erat-erat kebahagiaan terakhir.

Manzur al-Nazzai, menjadi korban mutilasi akibat perang saudara Suriah, terlihat menggendong Mustafa, seorang anak kecil yang lahir tanpa kaki atau tangan.

Foto tersebut difoto oleh fotografer Turki, Mehmet Aslan yang berjudul "Kesulitan hidup" dipilih sebagai gambar tahun 2021 oleh Siena International Photo Awards.

“Kami ingin menarik perhatian pada drama ini,” jelas Aslan, merinci tujuan dari gambar tersebut, yang pada akhirnya selalu untuk membantu anak tersebut.

Keluarga Manzur al-Nazzai melarikan diri dari Suriah tiga tahun lalu, dan tinggal di tenda pengungsi sewaan di Turki selatan, di daerah perbatasan.

Dilansir dari India Times, Selasa (26/10/2021), Mustafa lahir dengan kelainan bentuk tubuh yang disebabkan oleh konsumsi obat-obatan oleh ibunya, juga dipengaruhi oleh gas beracun selama pertempuran di wilayah Idlib, di barat laut Suriah.

Bocah laki-laki berusia lima tahun itu membutuhkan perhatian medis terus-menerus dan protesa elektronik khusus.

Ayah dan ibunya, Zeinab, berkomitmen untuk memberikan anak mereka kehidupan yang normal dan bahagia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Krisis Kemanusiaan di Suriah

FOTO: Potret Warga Suriah Buka Puasa di Tengah Reruntuhan Rumah
Keluarga Tareq Abu Ziad menunggu waktu berbuka puasa di tengah reruntuhan rumah mereka yang hancur setelah serangan militer pasukan pemerintah dan sekutunya di Kota Ariha, Provinsi Idlib, Suriah, Senin (4/5/2020). Muslim Suriah melewati Ramadan tahun ini masih dalam kondisi perang. (AAREF WATAD/AFP)

Perang Suriah telah menewaskan sekitar 500.000 orang selama 10 tahun terakhir. Hampir dua belas juta orang, di mana lebih dari separuh populasi negara itu sebelum perang telah mengungsi ke Lebanon, Turki, Yordania, dan sekitarnya.

Ini dimulai dengan tindakan keras mematikan terhadap protes anti-pemerintah, kemudian berubah menjadi medan perang yang kompleks yang melibatkan tentara internasional, milisi lokal, dan pejuang asing.

Sekitar 6,8 juta orang Suriah adalah pengungsi dan pencari suaka, dan 6,7 juta orang lainnya mengungsi di dalam wilayah Suriah.

Hidup adalah perjuangan sehari-hari untuk kehilangan 11,1 juta orang di Suriah yang membutuhkan bantuan kemanusiaan.

 

Reporter: Cindy Damara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya